REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur mengajak petani dalam menggencarkan penggunaan pestisida hayati untuk mengendalikan hama tanaman padi seperti wereng, kepik hijau, dan ulat yang merusak daun hingga batang padi.
"Saya mendorong para petani untuk beralih dari pestisida kimia ke pestisida hayati untuk kesehatan lahan pertanian di Jember," kata Bupati Jember Hendy Siswanto usai menyemprotkan pestisida hayati di lahan pertanian di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Kamis (14/10).
Ia mengapresiasi inovasi para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bina Tani di Desa Lengkong yang berhasil menciptakan ramuan pestisida cair berbahan hayati untuk membasmi hama tanaman padi.
"Pestisida itu merupakan hasil fermentasi air rebusan kentang, minyak goreng, gula serta larutan kalium permanganate (KMnO4), sehingga lebih aman dan lebih murah daripada produk berbahan kimia," tuturnya.
Ia mengatakan efeknya memang tidak langsung, namun perlahan dan pestisida hayati tersebut aman ke tanaman dan lahan pertanian karena kalau menggunakan pestisida kimia jangka panjangnya kurang baik dan ketergantungan dengan kimia terus.
"Saya berharap inovasi itu dapat dikembangkan terus dengan pendampingan dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Jember," katanya.
Selain pestisida hayati, Kelompok Tani Bina Tani juga membuat nutrisi hayati untuk kesuburan tanah yakni nutrisi tanah itu terbuat dari air akar bambu dicampur dengan gula dan terasi yang diendapkan selama kurang lebih 4X24 jam.
"Berdasarkan laporan dari kelompok tani menyebutkan bahwa nutrisi tanah itu ampuh untuk menyuburkan tanah, efeknya tidak langsung namun dalam jangka panjang sangat bagus untuk kesuburan serta kesehatan lahan pertanian di Jember," ujarnya.
Hendy juga mendorong warga Jember untuk saling membeli hasil pertanian petani di kabupaten setempat, sehingga dengan saling membeli produk hasil warga Jember, maka produk hasil petani dan ekonomi akan berputar di sini dan kesejahteraan petani meningkat.