REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) memperluas kerja sama dengan industri. Hal ini untuk mendukung magang bersertifikat dan studi independen bersertifikat Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka mempercepat serapan lulusan ke dunia kerja.
Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional (KAUI) UGM, Dr Puji Astuti mengatakan, penilaian mitra jadi indikator penilaian pemeringkatan universitas kelas dunia. UGM sendiri ada di posisi 254 dunia QS World University Ranking.
Hal ini tidak lepas dari dukungan mitra. Beberapa indikator dari penilaian itu antara lain employer reputation, yang mana melihat lulusan perguruan tinggi terserap setelah selesaikan studi dan sejauh mana kerja sama dengan UGM.
Ia menyebut, dari 2007-2021 terhitung sudah 1.062 mitra yang sudah bekerja sama UGM baik dalam dan luar negeri. Untuk dalam negeri terdiri dari 199 mitra dalam bentuk perjanjian MoU bersama dan 481 mitra dalam bentuk perjanjian kerja sama.
Dari kerja sama itu, direalisasikan dalam bentuk kerja sama bidang pendidikan, riset dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam bidang pendidikan, setidaknya ada 179 jenis beasiswa dengan 15.736 orang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa.
"Total dana beasiswa mencapai Rp 299,6 miliar," kata Puji, Kamis (28/10).
Wiwin dari PT Kaltim Prima Coal menerangkan, lingkup kerja sama dengan UGM yang sudah dilakukan untuk magang mahasiswa dan kuliah tamu. Mereka melakukan review materi pemeliharaan alat berat, dosen tamu, mahasiswa magang dan riset dosen.
Ia mengaku tertarik dengan program magang bersertifikat yang dicanangkan oleh Menteri Dikbud Ristek. Menurut Wiwin, perlu diskusi lanjut ke prodi terkait program itu karena perusahaan akan meninjau lama studi mahasiswa yang magang.
"Serta, materi yang dikonversi setara 20 sks," ujar Wiwin.
Muhammad Septian dari Human Capital Development PT BRI menilai, awalnya sulit mengurus administrasi program MBKM periode pertama karena materi magang selama enam bulan harus dikonversi 20 sks. Tapi, ia merasa, industri lebih fleksibel.
"Persyaratan seperti apa dan apa saja yang diperlukan akhirnya bisa diselesaikan," kata Septian.
Dodi Yan Putra dari Pusdiklat PLN menambahkan, kerja sama magang PLN dimulai sejak 2013 lewat Prodi D3 Elektro untuk Sekolah Vokasi. Pada 2017, kerja sama diperluas ke pola seleksi rekrutmen menerima 26 lulusan dan belasan orang 2018.
Berbeda dari 2021, pola rekrutmen dilakukan pada semester akhir semester tujuh karena UGM sudah menghapus prodi D3 dan beralih ke jenjang Diploma IV. Karena transformasi D3 ke D4, maka magang bersertifikat akan berlangsung pada 2022.
"Bagi mahasiswa magang akan mendapat dua sertifikat yakni sertifikat dari industri dan sertifikasi kompetensi," ujar Dodi.