REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Organisasi penyelenggara kompetisi olahraga bagi warga tunagrahita atau Special Olympics Indonesia (SOIna) Jawa Tengah memastikan, rangkaian acara Pekan Special Olympics Nasional (PeSOnas) Jawa Tengah 2022, bakal dimulai pada 9 Desember 2021.
Perihal ini disampaikan oleh Ketua SOIna Jawa Tengah, Kristijani Kirana saat melakukan silaturrahim dan audiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di ruang kerja Wagub Jawa Tengah, Senin (29/11).
Dalam kesempatan ini, Kristijani menyampaikan, pada tanggal 9 Desembar 2021 ini, SOIna Jawa Tengah bakal meluncurkan sekaligus sosialisasi agenda PeSOnas Jawa Tengah 2022. Untuk kegiatan peluncuran tersebut bakal dilaksanakan di dua tempat.
Masing-masing di Stadion Manahan, Kota Surakarta dan Sumber Api Abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan. “Kami berharap Wakil Gubernur Jawa Tengah bisa hadir untuk pengambilan api obor PeSOnas, yang nantinya akan dibawa keliling ke berbagai tempat,” ungkapnya.
Obor PeSOnas tersebut, selanjutnya akan dibawa keliling tidak hanya di wilayah Jawa Tengah saja, namun juga di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kegiatan PeSOnas tahun 2022 merupakan penyelenggaraan yang pertama kali di Jawa Tengah. Tak kurang sebanyak 2.100 peserta bakal berpartisipasi dalam hajat PeSOna Jawa Tengah 2022 tersebut.
Sebab hingga saat ini jumlah peserta yang telah menginonfirmasi untuk ambil bagian telah mencapai 2.100 atlit. Ia berharap para peserta tersebut bisa mewakili 34 Provinsi yang ada di tanah air.
Panitia penyelenggara juga memperkirakan jumlah atlit yang bakal berpartisipasi dimungkinkan bisa bertambah. “Sebab jumlah tersebut belum termasuk peserta yang berasal dari Jawa Tengah,” jelasnya.
Sementara itu, Wagub Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyambut baik PeSOnas yang akan digelar di Jawa Tengah tahun 2022 mendatang. Ia menilai, ajang ini bukan hanya sebagai sarana unjuk kemampuan saja.
“Lebih dari itu, kegiatan PeSOnas ini juga mampu menjadi momentum untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak- anak kita penyandang tunagrahita ini juga layak mendapatkan kesempatan yang sama,” katanya.
Wagub menyampaikan bakal mensuport kegiatan tersebut bukan hanya di seninya atau olahraganya, tetapi bagaimana masyarakat itu juga bisa tanggap kepada mereka.
Lebih jauh, Taj Yasin mendorong agar ada diskusi untuk mencari metode yang dapat menjadi solusi bagi kesembuhan anak berkebutuhan khusus tersebut dengan melibatkan dokter yang ahli di bidangnya.
Harapannya tentu bisa disembuhkan meskipun tidak 100 persen. “Tadi juga kita bicarakan apakah mereka yang di Jawa Tengah ini juga sudah masuk NIK nya,” tambah Taj yasin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
