REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembangunan Pasar Legi di Kota Solo, Jawa Tengah, sudah selesai 100 persen. Kontrak pekerjaan telah selesai pada 30 November lalu dan sudah dilakukan serah terima sementara pekerjaan (PHO) dari kontraktor kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dilanjutkan serah terima pengelolaan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Para pedagang bakal menempati bangunan baru Pasar Legi sebelum akhir tahun nanti. Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan, setelah dilakukan serah terima pengelolaan, harapannya Dinas Perdagangan segera melakukan langkah-langkah memasukkan pedagang ke dalam pasar yang sudah dibangun.
"Targetnya, kami sudah dikejar-kejar sama Pak Wali Kota, akhir tahun penghujung tahun harus pedagang sudah masuk," kata Heru kepada wartawan, Rabu (1/12).
Heru menambahkan, sebelum para pedagang masuk ke bangunan pasar yang baru, Dinas Perdagangan terlebih dahulu melakukan sosialisasi. Selain itu, dilakukan proses administrasi pembaruan surat hak penempatan (SHP) para pedagang, pembagian nomor kios, lalu dilakukan penjadwalan masuk ke pasar.
"Setelah itu, baru aktivitas jual beli. Sosialiasi kemarin sudah disusun, pekan depan kami lakukan sosialiasi," imbuhnya. Diungkapkan, himpunan pedagang telah memberikan sejumlah usulan kepada pemkot terkait pembagian tempat yang baru untuk para pedagang.
Dinas Perdagangan bakal melakukan zonasi untuk penempatan kios pedagang. Misalnya, pedagang cabai akan dijadikan satu area, dan seterusnya. "Usulan pedagang, kalau bisa jangan disandingkan antara pedagang grosir dan pedagang kecil. Sama-sama cabai, yang grosir dan yang kecil paling tidak ada jarak. Tapi zonanya tetap zona cabai termasuk bawang merah juga begitu," terangnya.
Heru menyatakan, Dinas Perdagangan bakal mengakomodasi usulan dari para pedagang selama itu sesuai zonasi dan urutan. Di sisi lain, bangunan baru dari pasar yang terbakar pada Oktober 2018 tersebut telah dilengkapi dengan water sprinkler di semua sudut.
Hal itu untuk mencegah pasar tersebut agar tidak terbakar lagi. "Pasar Legi itu kondisi bangunannya kesimpulannya aman digunakan oleh penjual dan pengunjung. Mulai dari tangga, penyinaran, pencahayaan matahari, kebakaran, akses keluar masuk, jarak gedung, semuanya sudah diperhitungkan," tegas Heru.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pembagian kios bagi para pedagang Pasar Legi segera dilakukan. Peresmian bangunan pasar yang baru diperkirakan dilakukan pada Januari mendatang. Dia mengklaim para pedagang kompak dan tidak ada penolakan.
"Sosialisasi dulu, nanti di tempat baru seperti apa, sampahnya, yang paling penting itu di setiap sudut kan sudah ada water sprinkler. Nanti ditekankan jangan sampai terjadi kebakaran lagi," katanya.
Gibran menekankan, nantinya para pedagang dan pembeli dilarang merokok di sembarang tempat. Hal itu untuk mengantisipasi kebakaran. Selain itu, kebersihan pasar juga ditekankan kepada para pedagang dan pembeli.
"Ini mumpung masih baru kita ingin SOP-nya tertib semua. Pedagang tertib, pembeli tertib. Pokoknya aturan-aturan lebih ketat lagi. Dan transaksinya kami tekankan untuk cashless," ungkap Gibran.