Senin 13 Dec 2021 18:04 WIB

Tak Mungkinkan Sampling Acak, DIY Jaga Perbatasan

DIY mengintensifkan penjagaan terutama bagi wisatawan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tak Mungkinkan Sampling Acak, DIY Jaga Perbatasan (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tak Mungkinkan Sampling Acak, DIY Jaga Perbatasan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tidak melakukan sampling acak bagi pelaku perjalanan atau wisatawan yang masuk ke DIY di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yang mana DIY sendiri melakukan sampling acak dengan RDT antigen di perbatasan.

"Ya, kita memang tidak dimungkinkan untuk (sampling acak) itu," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (13/12).

Baca Juga

Meskipun begitu, DIY mengintensifkan penjagaan terutama bagi wisatawan atau pelaku perjalanan yang menggunakan jalur darat. Penjagaan ini diintensifkan di wilayah-wilayah perbatasan DIY. "Karena di jalan (perbatasan) kan juga ada yang jaga," ujar Sultan.

Penjagaan di wilayah perbatasan juga dilakukan untuk memeriksa kelengkapan syarat bagi pelaku perjalanan. Mulai dari kelengkapan terkait wajib vaksin dengan dosis penuh atau dua dosis dan RDT antigen bagi pelaku perjalanan keluar daerah.  

"Mungkin salah satu faktor (diterapkannya wajib vaksin dua dosis) untuk mengurangi yang sekian puluh juta (wisatawan) mau ke daerah. Berarti sudah harus vaksin dua kali, tidak cukup sekali," jelasnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti sebelumnya juga sudah mengatakan bahwa untuk antisipasi Nataru, pihaknya melakukan pengawasan di pintu masuk kedatangan ke DIY hingga pengawasan di wilayah perbatasan.  pengawasan di pintu masuk dipusatkan di tiga titik.

"Kita memfungsikan simpul-simpul kita, kalau di (Dishub) Provinsi (DIY) sendiri kita punya tiga yang akan kami stressing (pusatkan). Ada di Parkir Bandara Adisutjipto, Terminal Jombor dan Terminal Wates," kata Made.

Pihaknya bersama TNI/Polri juga membentuk posko-posko di wilayah perbatasan. Posko ini dibentuk untuk melakukan pengawasan terhadap kendaraan-kendaraan dari luar daerah yang masuk ke DIY.

"Kita stressing-nya bantuan kepada kepolisian di titik-titik perbatasan, kita punya posko-posko. Selain itu kan diawali di Bulan September, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap angkutan wisata sesuai apa yang di Inmendagri, Ingub dan lain-lain bagaimana melakukan pengendalian perjalanan orang," ujar Made.

Patroli juga digiatkan, terutama di kawasan publik seperti destinasi wisata. Patroli ini dilakukan tidak hanya bersinergi dengan pihak kepolisian, tapi TNI hingga Satpol PP di masing-masing kabupaten/kota.

"Ada patroli juga untuk antisipasi (Nataru) itu. Kita ada random check soalnya, nanti kita BKO bersama-sama pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait untuk melakukan giat ini," jelas Made.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement