REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman, DIY, melakukan pengukuran Sport Development Index (SDI) bagi masyarakat Sleman. Pengukuran SDI yang dilakukan merupakan salah satu parameter mengetahui hasil pembangunan manusia di Sleman.
Kepala Dispora Sleman, Agung Armawanta mengatakan, pengukuran SDI dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil pembangunan manusia atau yang dikenal sebagai HDI. Terdapat beberapa parameter dan SDI salah satunya partisipasi masyarakat.
Ia menerangkan, dalam pelaksanaanya Pemkab Sleman mengikutsertakan masyarakat dengan perwakilan masing-masing 17 kapanewon yang ada di Sleman. Agung menilai, sampling yang diambil sebagai peserta dapat menjadi representasi masyarakat.
Peserta merupakan sampling yang merupakan representasi masyarakat Sleman dengan kelompok umur tertentu yang telah diklasifikasikan dan mewakili semua kapanewon. Hasil pengukuran SDI akan didapatkan sebuah angka akumulatif sebagai parameter.
"Kemudian, akan diserahkan kepada pemerintah, sehingga bisa jadi salah satu pertimbangan menentukan kebijakan," kata Agung di GOR Pangukan, Rabu (15/12).
Sebelumnya, Dispora Sleman turut menyerahkan bantuan lapangan tenis meja kepada masyarakat kepada tujuh kelompok olahraga padukuhan. Diserahkan secara simbolis Bupati Sleman di Padukuhan Ngentak, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan.
Penerima mulai dari Padukuhan Noyokerten, Manukan, Pringgolayan, Ngentak, Tumut, Ngaglik, dan Padukuhan Klodran. Agung menekankan, mereka saat ini memang sedang memberikan fokus kepada pengembangan pusat olahraga sampai ke tingkat padukuhan.
Ia menilai, ini merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam rangka mengembangkan olahraga di Kabupaten Sleman. Ini selaras pula dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional.
Agung menjelaskan, tolak ukur keberhasilan dalam mengembangkan olahraga bukan dilihat dari medali yang diperoleh. Tapi, keberhasilan dari usaha mengembangkan olahraga, yang mana salah satunya bisa dilihat dari Sport Development Index. "Insya Allah Sleman akan lebih tinggi dari nasional," ujarnya.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo berharap, adanya bantuan ini dapat memotivasi kegiatan olahraga yang ada di tengah masyarakat, khususnya tenis meja. Sebab, selain bisa digunakan sebagai permainan, bisa menjadi sarana menyehatkan badan.
Ia turut berharap, nantinya bisa tercipta bibit-bibit unggul yang dapat mencetak prestasi baik tingkat domestik maupun internasional. Hal ini juga menunjang usia harapan hidup di Sleman yang tinggi karena mendorong masyarakat olahraga rutin. "Sehingga, dapat menjawab minimnya prestasi kita dalam bidang tenis meja," kata Kustini.