REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pengetatan pengawasan dilakukan di kawasan Malioboro selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Pengetatan dilakukan terutama bagi wisatawan yang datang dari luar daerah yakni dengan memeriksa kelengkapan syarat perjalanan yakni wajib vaksin dengan dosis lengkap dan hasil RDT Antigen atau PCR.
Asisten Sekretariat Daerah (Setda) DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Sumadi mengatakan, pihaknya berencana untuk menyediakan layanan vaksinasi di Malioboro. Direncanakan akan ditempatkan setidaknya satu unit mobil vaksin di Malioboro.
Dengan begitu, pengunjung yang belum divaksin dengan dosis penuh akan diminta untuk divaksin. "Kita kemarin juga ada rencana untuk (menyediakan layanan vaksin) on the spot (di Malioboro), kita siapkan untuk ada tenaga vaksin di mobil itu," kata Sumadi yang juga merupakan Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Pemda DIY tersebut.
Pihaknya masih berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk menempatkan unit mobil vaksin di Malioboro. Pasalnya, disiapkannya mobil vaksin di Malioboro juga membutuhkan tenaga kesehatan hingga logistik.
"Kemungkinan nanti, kita sedang koordinasi, kan ada tenaga kesehatannya, logistik dan sebagainya," ujarnya.
Selain di Malioboro, juga direncanakan akan dijalankan mobil vaksin secara acak. Meskipun begitu, belum ditentukan kawasan mana yang akan disasar dengan mobil vaksin ini.
Sumadi menuturkan, selama libur Nataru tidak akan dilakukan penyekatan. Untuk itu, pengawasan akan dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi lonjakan kasus pascalibur Nataru.
"Dalam (melakukan) perjalanan keluar daerah susah jelas (secara aturan bahwa bus angkutan wisata) masuk ke terminal dulu dan diperiksa (kelengkapan) vaksin, antigen atau PCR. Tapi, yang perorangan itu yang harus kita lakukan (pengawasan dan pemeriksaan) secara ketat," jelas Sumadi.
Sumadi juga meminta agar satgas penanganan Covid-19 di tingkat kelurahan hingga RT/RW untuk aktif melakukan pengawasan terhadap pendatang. Pendatang yang masuk, katanya, dilakukan pendataan terkait kelengkapan RDT antigen atau PCR maupun bukti sudah divaksin.
"Kalau belum (divaksin) kita lakukan upaya-upaya, misalnya di daerah asalnya belum ya nanti kita minta untuk vaksin. Kita minta partisipasi masyarakat untuk aktif, satgas di RT/RW juga melakukan pengawasan pada pendatang," katanya.