REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Hujan deras disertai angin kencang yang turun di wilayah Desa Pakopen, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/12), telah mengakibatkan kerusakan pada rumah warga.
Sedikitnya, tujuh rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang pada bagian atap dan gentingnya. Meski tidak ada korban jiwa, tujuh kepala keluarga (KK) harus mengungsi akibat peristiwa ini.
Kapolsek Bandungan, Iptu Ari Parwanto yang dikonfirmasi perihal peristiwa ini membenarkan. Ia mengungkapkan, angin ribut yang merusakkan rumah warga terjadi pada Senin siang sekitar pukul 13.30 WIB.
“Saat itu sebagain besar wilayah Kecamatan Bandungan --termasuk di wilayah Desa Pakopen-- memang diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang,” ungkapnya.
Akibatnya, tujuh rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atapnya. Beruntung kejadian ini tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, kecuali hanya kerugian materiil akibat kerusakan yang ditimbulkan.
Atas peristiwa tersebut, kapolsek telah memantau ke lokasi terdampak bersama camat serta anggota Koramil Bandungan. Perihal peristiwa ini juga telah dilaporkan kepada BPBD Kabupaten Semarang.
“Kami, jajaran Polsek Bandungan langsung berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang untuk melakukan evakuasi dan sterilisasi lokasi yang terdampak, di Desa Pakopen ini,” tambahnya.
Terpisah, Kapolres Semarang, AKBP Yovan Fatika HA menyampaikan, bencana alam angin ribut yang terjadi di Desa Pakopen telah ditangani oleh Polsek bandungan bersama instansi terkait.
“Kami sudah berikan atensi kepada Kapolsek Bandungan untuk penanganan darurat kepada warga yang terdampak bersama- sama dengan BPBD Kabupaten Semarang,” tambahnya.
Berdasarkan assesmen di lapangan, lanjut kapolres, tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil yang ditimbulkan diperkirakan sekitar Rp 60 juta.
“Di lokasi kejadian petugas gabungn dan BPBD Kabupaten Semarang masih bergotong royong untk membersihkan reruntuhan atap yang rusak,” tegasnya.