REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pengungsi bencana Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilatih membuat olahan jantung pisang untuk peluang usaha usai masa tanggap darurat berakhir nanti.
"Pisang menjadi produk unggulan Kabupaten Lumajang pastinya juga menghasilkan jantung pisang yang juga melimpah," kata Pustakawan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang Tutik Endriyani.
Ia mengatakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang bekerjasama dengan Perpustakaan Desa "Lestari" dan Kampung Dongeng Indonesia, mengadakan kegiatan dongeng untuk anak-anak sekaligus juga pelatihan singkat pembuatan abon jantung pisang untuk ibu-ibu.
Kegiatan juga dilakukan di lokasi pengungsian SMPN 1 Candipuro dan diikuti ratusan anak dan ibu-ibu dengan harapan dapat memberikan kegembiraan pada anak-anak dan orang tua.
"Selama ini kegiatan di pengungsian hanya ditujukan untuk anak-anak dan sudah sering dilakukan, namun untuk ibu-ibu dan bapak-bapak masih jarang," katanya.
Ia berharap perpustakaan mampu melakukan kegiatan inklusi sosial dengan memberikan layanan sesuai kebutuhan masyarakat. "Untuk itu pelatihan pembuatan abon jantung pisang dilakukan agar ibu-ibu yang sudah hampir satu bulan di lokasi pengungsian mulai membuka diri sebagai peluang apa yang bisa dilakukan ke depan," katanya.
Selama ini, lanjut dia, masyarakat hanya mengolahnya menjadi sayur saja, agar awet dan bisa dikirim ke luar kota maka teman-teman Perpustakaan Desa "Lestari" mulai memproduksi abon jantung pisang yang pemasarannya ke luar kota.
Tutik berharap para penyintas yang terdampak erupsi bencana Gunung Semeru mampu berusaha meningkatkan ekonomi keluarga dengan melakukan berbagai kegiatan wirausaha seperti membuat olahan dari jantung pisang.
Sementara itu, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan juga pernah melakukan penyembuhan trauma untuk orang tua karena selama ini penyembuhan trauma diberikan kepada anak-anak di posko pengungsian.