Selasa 04 Jan 2022 21:27 WIB

PHRI: Okupansi Hotel di Kediri Naik 55-60 Persen

Awal pandemi COVID-19 adalah masa yang cukup berat bagi usaha hotel dan restoran.

PHRI: Okupansi Hotel di Kediri Naik 55-60 Persen (ilustrasi).
Foto: Antara/Noveradika
PHRI: Okupansi Hotel di Kediri Naik 55-60 Persen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri Raya, Jawa Timur, mengungkapkan saat ini okupansi hotel di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri sudah mulai meningkat 55-60 persen.

"Saat Natal dan Tahun Baru 2022 ini, tingkat hunian alhamdulillah mengalami kenaikan daripada sebelumnya. Ini sudah merangkak naik untuk okupansi sekitar 55-60 persen," kata Ketua Badan Pimpinan Cabang PHRI Kediri Raya Sri Rahayu Titik Nuryati di Kediri, Selasa (4/1).

Baca Juga

Ia mengungkapkan kenaikan itu secara bertahap. Sejak Oktober 2021, saat vaksinasi COVID-19 sudah gencar dilakukan tingkat okupansi hotel di Kota dan Kabupaten Kediri sudah mulai merangkak naik hingga kini tingkat okupansinya sudah 55-60 persen.

Pihaknya mengakui saat awal pandemi COVID-19 adalah masa yang cukup berat bagi usaha hotel dan restoran. Namun, banyak yang mencoba bertahan dan saat ini sudah mulai ada peningkatan lagi untuk tingkat hunian.

Ia juga mengakui saat ini pandemi COVID-19 memang belum selesai, terlebih lagi ada COVID-19 varian Omicron. Di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri, ada 73 hotel, restoran yang menjadi anggota PHRI Kediri Raya. Dirinya berharap hal ini tidak sampai berkepanjangan, sehingga usaha hotel dan restoran tetap bisa bertahan.

"Tentunya harapan kami, pandemi segera sirna. Sekarang ada varian baru Omicron, mudah-mudahan tidak sampai berkepanjangan ini, karena saya yakin masyarakat juga sadar dengan kesehatan dan sudah vaksin," kata dia.

Ia juga menambahkan, dengan kondisi tersebut diharapkan perekonomian segera pulih sehingga aktivitas masyarakat juga lebih baik lagi. "Tentunya harapan semua masyarakat juga ingin pandemi ini segera berakhir, kemudian perekonomian pulih. Masyarakat juga mudah untuk bangkit kembali mengais rezeki. Dengan pandemi ini mungkin sudah landai, dan saya yakin semua perekonomian akan bergerak positif juga," kata dia.

Pihaknya juga menyambut baik rencana dari Pemerintah Kota Kediri yang akan fokus menggenjot perekonomian daerah di masa pandemi COVID-19 ini. Dengan fokus tersebut tentunya bisa semakin meningkatkan pendapatan baik di sektor perhotelan maupun restoran.

"Tentunya senang, apalagi pemda sudah mulai mengadakan event. Harapannya dengan event di daerah ini akan bisa mendatangkan wisatawan meskipun lokal. Tentunya ini juga nantinya dari usaha hotel dan restoran akan terdampak juga jika pemerintah memunculkan itu, lebih menggeliat lagi," kata Sri Rahayu.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumya memang menegaskan pada 2022 ini akan fokus pada sektor perekonomian. Pemerintah Kota Kediri juga bergerak cepat untuk pemulihan ekonomi di 2022.

Wali Kota juga mengingatkan ancaman varian Omicron juga tidak bisa dipandang sebelah mata. "Jangan pernah menyepelekan, karena isu yang berkembang di masyarakat varian ini lebih ringan dampaknya. Intinya kita harus waspada, ada target besar pemulihan ekonomi di tahun 2022," katanya.

Ia juga berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. "Semua kerja keras kita akan sia-sia jika pandemi ini tidak selesai-selesai. Saya tidak bisa melarang orang untuk tidak bekerja, tapi mohon tetap pakai masker dan taat pada protokol kesehatan," kata Wali Kota.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement