REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) gerak cepat merealisasikan APBD 2022. Percepatan realisasi anggaran tersebut diyakininya akan mendukung pemulihan ekonomi Jatim yang terdampak pandemi Covid-19.
Menurutnya, belanja pemerintah menjadi salah satu sumber utama dalam mendorong pemulihan ekonomi. "Apa yang bisa disegerakan, langsung tancap gas. Jangan ditunda-tunda karena dianggap masih awal tahun misalnya. Tidak begitu cara pandang kita. Semua langsung tancap persneling," kata Khofifah, Selasa (11/1).
Dikatakan, percepatan realisasi APBD juga sebagai instrumen pembangunan dan mendukung stabilitas ekonomi di daerah. Ada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah disusun beserta anggaran. Namun, kata dia, yang paling penting adalah untuk hal-hal yang utama, seperti program-program pembangunan infrastruktur yang harus disegerakan lelangnya.
"Saya mengharapkan percepatan realiasi APBD Tahun Anggaran 2022 segera dilakukan. Saya minta tolong semuanya melakukan berbagai percepatan realisasi dari program-program yang sudah disusun. Kekhawatiran tidak bisa menjadi alasan untuk tidak bekerja cepat," ujarnya.
Ia mengapresiasi jajaran Bapenda Jatim atas realisasi pendapatan APBD Jatim 2021 yang berhasil menempati peringkat pertama nasional. Realisasi pendapatan APBD Jatim Tahun Anggaran 2021 mencapai 103,97 persen. Di mana dari target pendapatan sebesar Rp 32,9 triliun, realisasinya Rp 34,2 triliun.
Khofifah mengatakan, capaian tersebut menunjukkan komitmen kuat Bapenda Jatim dalam mewujudkan pelayanan publik bersih dan berintegritas. Capaian tersebut juga menjadi penanda bahwa inovasi yang dilakukan Bapenda Jatim selama ini telah sejalan dengan semangat reformasi birokrasi.