Jumat 14 Jan 2022 14:31 WIB

Seorang Mahasiswa IAIN Salatiga Meninggal Usai Ikuti Kegiatan Mapala

Informasi tersebut diterima petugas jaga piket Polsek Tingkir, Kota Salatiga.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Seorang Mahasiswa IAIN Salatiga Meninggal Usai Ikuti Kegiatan Mapala (ilustrasi).
Foto: www.123rf.com
Seorang Mahasiswa IAIN Salatiga Meninggal Usai Ikuti Kegiatan Mapala (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- Seorang mahasiswa IAIN Salatiga meninggal dunia setelah sebelumnya mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Mapala IAIN Salatiga, di gunung Telomoyo, wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Asif I Ahany (19) --identitas mahasiswa tersebut-- dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dr Asmir, Kota Salatiga pada Kamis (13/1) sekitar pukul 22.30 WIB.

Baca Juga

Kasi Humas Polres Salatiga, AKP Hari Slamet Trianto membenarkan kabar meninggalnya seorang mahasiswa IAIN Salatiga, usai mengikuti kegiatan mapala di gunung Telomoyo tersebut.

“Informasi tersebut diterima petugas jaga piket Polsek Tingkir, Kota Salatiga pada Jumat (14/1) pukul 00.30 WIB,” ungkapnya, melalui keterangan tertulis.

Selanjutnya, jelas Hari, petugas piket Polsek Tingkir bersama dengan petugas piket Reskrim dan piket Satintelkam mendatangi RS DKT dr Asmir guna memastikan laporan yang diterima tersebut.

Dari informasi yang diperoleh melalui RS DKT dr Asmir diketahui, mahasiswa IAIN Salatiga yang meninggal atas nama Asif I Ahany, warga Dusun Gamolan RT 10/ RW 03 Desa Segiri, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Awalnya korban mengikuti kegiatan mapala di gunung Telomoyo, yang dilaksanakan mulai hari Jumat (7/1) lalu. Kemudian pada Rabu (12/1) seempat kembali ke Posko Qoriyah Toyibah, di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dalam keadaan sakit.

Pada Kamis (13/1) kondisi kesehatan korban ternyata semakin memburuk. “Sekitar pukul 22.10 WIB, korban segera dilarikan ke RS DKT dr Asmir Salatiga dalam kondisi tidak sadarkan diri,” lanjutnya.

Sesampainya di RS DKT dr Asmir, masih jelas Heri, korban selanjutnya dibawa oleh tim medis rumah sakit setempat ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk ditangani.

Namun karena kondisi korban yang terus menurun akhirnya nyawanya tidak tertolong. “Korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.30 WIB, oleh tim medis yang menangani,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement