REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman, DIY, sudah memulai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Walau sebagian besar siswa-siswa maupun tenaga pendidik sudah mendapatkan vaksin, protokol kesehatan secara ketat harus disiplin diterapkan.
PTM semester genap itu bagi daerah kategori A dengan kapasitas 100 persen setiap hari maksimal enam jam. Disdik dan Dinkes telah pula melakukan PCR sampel di SD maupun SMP di zona merah, Purwomartani dan Mororejo, dengan semua hasil negatif.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan, vaksinasi anak sampai hari ini masih terus berjalan. Sleman menargetkan untuk dosis pertama selesai pada 26 Januari 2020.
Vaksinasi dosis kedua telah pula dilakukan. Berdasarkan KPC-PEN per 17 Januari 2022, dari target 95.950 anak, capaian vaksinasi anak dosis pertama mencapai 57,27 persen atau 54,946 siswa dan dosis kedua 0,37 persen atau 354 siswa.
Ia menekankan, sampai saat ini Covid-19 varian Omicron belum masuk ke Kabupaten Sleman. Selain itu, pengiriman sampel genome dari rumah sakit ke laboratorium FKKMK UGM untuk penelitian sudah pula dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. "Omicron sampai hari ini memang belum, dan mudah-mudahan tidak akan ada di Sleman," kata Yuli, Rabu (19/1).
Kemenkes sendiri sudah menurunkan surat edaran mengenai pemberian vaksin booster untuk tingkatkan sekaligus menjaga kekebalan tubuh dari Covid-19 varian Omicron. Prioritasnya, lansia karena merupakan kelompok paling rentan terhadap Covid-19.
Ia menuturkan, Pemkab Sleman turut mengawal percepatan vaksinasi melibatkan lintas perangkat daerah dan swasta yang ingin berkontribusi vaksinasi. Juga menggerakkan kader-kader kesehatan, termasuk RT/RW agar informasi tersampaikan.
Vaksinasi booster untuk lansia (60 tahun ke atas) dilayani secara reguler di faskes pemerintah baik puskesmas dan RSUD, dilakukan tanpa dipungut biaya. di Sleman telah dimulai sejak 12 Januari 2022 di Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik.
Yuli mengungkapkan, vaksin yang digunakan saat ini sesuai ketersediaan yang ada di Dinas Kesehatan DIY dan Dinas Kesehatan Sleman yaitu Pfizer dan AstraZeneca. Jika vaksin pertama dan kedua Sinovac, boleh memilih salah satu setengah dosis.
Kemudian, untuk Moderna, bagi masyarakat yang menerima vaksin primer atau dosis kesatu dan dosis kedua AstraZeneca, berdasarkan edaran terakhir dapat diberikan Pfizer atau Moderna. Yang mana, dosis yang diberikan sama yaitu setengah dosis.
"Intinya, sebagai mitigasi percepatan vaksinasi terus berjalan dan tetap lakukan protokol kesehatan dengan ketat. Meskipun PTM dan sudah divaksin murid-murid atau guru-guru, prokes tetap tidak boleh lepas dari kegiatan belajar mengajar," ujarnya.