REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah mengirimkan tiga sampel whole genome sequence (WGS) ke Balai Laboratorium Kesehatan Semarang untuk mengantisipasi penularan melalui varian omicron.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr Arif Sugiono menjelaskan, pemeriksaan terhadap ketiga sampel tersebut dilakukan karena nilai cycle threshold (CT) value dari ketiga pasien Covid-19 itu kurang dari 30.
"Kami mengirimkan tiga sampel WGS, pemeriksaan WGS itu ada syaratnya yaitu CT di bawah 30," ujar dr Arif Sugiono kepada Republika.co.id, Senin (24/1).
Dijelaskan, pihaknya saat ini baru saja mengirim hasil tes tersebut yang diperkirakan selesai dalam waktu maksimal lima hari. Salah satu dari tiga pasien yang sampelnya diambil itu kini telah dinyatakan negatif dan telah kembali ke rumah.
Ia menjelaskan, dua sampel WGS salah satunya merupakan warga Sokaraja yang memiliki perjalanan dari luar Banyumas, sedangkan satu sampel lainnya berasal dari warga yang tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar Banyumas. "Tapi tanpa melihat riwayat perjalanan tetap harus diperiksa, karena CT di bawah 30," ujarnya.
Pemeriksaan sampel WGS ini, kata Arief, sebagai langkah antisipasi karena Kabupaten Cilacap yang diketahui sempat disinggahi pengidap varian Omicron. Saat ini terdapat sebanyak 10 kasus aktif di Banyumas, dengan penambahan kasus positif baru yaitu lima orang pada Jumat (21/1), dengan 0 kematian.
"Memang saat ini kita masih landai ya dari gelombang sebelumnya, tapi kalau lihat varian omicron di tetangga, kita harus tetap berhati-hati juga. Prokesnya harus tetap diperketat," kata dr Arief.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto memaparkan, lima kasus positif pada Jumat (21/1) terdiri dari dua orang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar Banyumas dan tiga orang tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar Banyumas.
Sedangkan pada Sabtu (22/1) tidak ditemukan kasus positif baru. "Kalau kasus positif aktif di Banyumas per tanggal 21 Juli 2022 ada 10 orang, yakni satu orang dirawat di RS Siaga Medika Banyumas, dua orang dirawat di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, dan tujuh orang menjalani isolasi mandiri," ujarnya.
Dinkes Banyumas secara rutin melakukan tes swab secara acak kepada 400 orang di 40 puskesmas setiap harinya guna mengantisipasi infeksi baru Covid-19.