REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta berencana menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SMA/SMK mulai pekan depan.
Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman mengatakan revisi kebijakan PTM 100 persen itu menyusul munculnya dua siswa SMAN 8 Yogyakarta yang dinyatakan positif COVID-19. "Nanti mungkin tidak 100 persen, bisa 50 persen kapasitas kelas. Senin (31/1) rencana akan kami eksekusi (revisi PTM 100 persen)," kata Suhirman, Kamis (27/1/2022).
Menurut dia, penghentian sementara PTM 100 persen tersebut masih akan dikoordinasikan terlebih dahulu bersama para kepala sekolah SMA/SMK di DIY. Bukan sekadar dipicu munculnya kasus COVID-19 di SMAN 8 Yogyakarta, Suhirman menuturkan revisi PTM tersebut juga mempertimbangkan ketertiban protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah.
Berdasarkan laporan sebagian kepala sekolah, menurut dia, masih banyak kerumunan yang muncul di sela PTM yang berlangsung sejak 10 Januari 2022. "Pengamatan kepala sekolah saat pembelajaran maupun saat pulang dari sekolah masih banyak ditemukan kerumunan, banyak pula yang buka masker," kata dia.
Oleh sebab itu, Suhirman mengatakan PTM 100 persen di level SMA/SMK nantinya dapat dimulai kembali berdasarkan hasil evaluasi berikutnya. Untuk menghindari penularan COVID-19, menurut dia, untuk sementara waktu PTM dapat dilaksanakan dengan kembali menggabungkan luring dan daring.
"Jadi kalau muridnya ada yang merasa tidak sehat ya sebaiknya tidak perlu diminta ke sekolah," kata dia.