REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BATU -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Jawa Timur, berkomitmen untuk mengoptimalisasi penerapan aplikasi PeduliLindungi, sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona.
Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022), mengatakan, pada seluruh jaringan hotel dan restoran yang tergabung dalam PHRI Kota Batu, mayoritas telah menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. "Kami berusaha memaksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, jadi hampir semua hotel dan restoran itu sudah memiliki aplikasi tersebut," kata Sujud.
Sujud menjelaskan, sejauh ini memang ada sejumlah kendala yang dihadapi oleh pelaku perhotelan dan restoran di Kota Batu, terkait dengan penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi adalah ada sejumlah pelaku usaha yang belum menerima kode QR aplikasi PeduliLIndungi. Pendaftaran aplikasi PeduliLindungi sudah dilakukan, namun pihak hotel dan restoran belum mendapatkan kode QR tersebut.
"Kenyataan di lapangan, kesulitannya adalah sudah mendaftar lama, tapi masih belum keluar aplikasinya. Ada sebagian yang seperti itu. Namun, sebagian besar sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi," kata Sujud.
Ia menambahkan, terkait pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi tersebut, pengelola hotel dan restoran khususnya di wilayah Kota Batu telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) internal pada masing-masing sektor usaha. Para petugas tersebut, lanjutnya, selain melakukan pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, juga terus mengawasi penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat pada saat berada di lingkungan hotel dan restoran.
"Untuk hotel, terutama bintang tiga ke atas sudah ada satgas internal. Mereka juga berkeliling untuk melakukan pemantauan dan mengingatkan penerapan protokol kesehatan kepada para tamu," ujarnya.
Meskipun pihak pengelola hotel dan restoran telah menyiapkan satgas internal, diakuinya memang masih didapati sejumlah masyarakat atau tamu yang abai dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama terkait penggunaan masker. "Memang masih juga ada yang abai protokol kesehatan, semua juga bergantung pada masing-masing tamu. Akan tetapi kami berupaya untuk terus mengawasi dan mengingatkan penerapan prokes," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para kepala daerah untuk memperketat pengawasan penerapan aplikasi PeduliLindungi pada berbagai fasilitas umum termasuk hotel, restoran dan tempat-tempat wisata. Hasil rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, memang ditemukan adanya pelonggaran pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Indonesia. Evaluasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada pelonggaran pengawasan pada titik-titik strategis.
Di Kota Batu, secara keseluruhan ada sebanyak 3.408 kasus konfirmasi positif Covid-19, dengan kasus aktif tercatat sebanyak 240 kasus. Dari total tersebut, sebanyak 2.900 orang dilaporkan telah sembuh, 267 orang dinyatakan meninggal dunia.