REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY belum memutuskan untuk melakukan penyekatan bagi kendaraan yang masuk ke DIY di wilayah perbatasan. Sedangkan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus menunjukkan kenaikan yang signifikan di DIY.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pihaknya masih melihat perkembangan situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 di DIY. Sehingga, pihaknya belum akan memutuskan untuk dilakukannya penyekatan dalam waktu dekat. "Nanti kita lihat perkembangannya saja," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Saat ini, pembatasan kegiatan masyarakat juga sudah diberlakukan sesuai dengan ketentuan PPKM level 3 yang diberlakukan di DIY. Meskipun begitu, Sultan menyebut, pembatasan kegiatan masyarakat di masa PPKM level 3 ini tidak mudah dilakukan.
"Karena masyarakat ini pindah kebebasan (pembatasan) dari (PPKM) level 2 (naik) ke (PPKM) level 3 harus memerlukan upaya yang lebih," ujar Sultan.
Sultan pun tetap meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Terutama dalam menggunakan masker dalam rangka menekan angka positif Covid-19 di DIY.
"Yang penting protokol kesehatan sama pakai masker. Kalau itu bisa dilalui, sehingga kita kecenderungannya turun ya. Masalahnya lain kalau meningkat seperti ini terus, kita kan tidak bisa memprediksi sampai berapa (banyak penambahan kasus positif)," jelasnya.
Satgas Penanganan Covid-19 DIY melaporkan penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.274 kasus pada 21 Februari 2022. Tambahan kasus tersebut disumbang oleh seluruh kabupaten/kota, tertinggi disumbang Kabupaten Sleman yakni 427 kasus.
Disusul Kota Yogyakarta sebanyak 405 kasus, Kabupaten Bantul menyumbang 274 kasus, Kabupaten Kulonprogo menyumbang 105 kasus, dan Kabupaten Gunungkidul menyumbang63 kasus. Secara kumulatif, total kasus di DIY menjadi 174.807 kasus.
Dengan terus bertambahnya kasus positif di DIY, juga menjadikan positive rate harian juga masih tinggi yakni di angka 10,71 persen. Sedangkan, untuk kasus aktif saat ini sudah tercatat mencapai 15.605 kasus.