REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Aliansi Solidaritas untuk Wadas meminta agar kegiatan Presidensi KTT G20 di Indonesia dibatalkan. Hal ini disampaikan saat menggelar aksinya di kawasan Tugu Yogyakarta, Selasa (22/3).
Saat ini, rangkaian kegiatan G20 masih berlangsung di DIY. Selama Maret 2022, kegiatan G20 di DIY sudah berlangsung sejak 16 hingga 29 Maret nanti.
"Dari aliansi ini kemudian menuntut bagaimana untuk pembatalan G20," kata Humas Aliansi Solidaritas untuk Wadas, Rian Santula kepada wartawan di sela-sela aksi di Tugu Yogyakarta, Selasa (22/3).
Rian menyebut, pertemuan G20 merupakan salah satu bentuk bagaimana negara mengakomodir beberapa kepentingan investasi. Termasuk, seperti investasi yang ada pada Proyek Strategis Nasional.
"Pertemuan G20 ini salah satu bentuk bagaimana negara mengakomodir beberapa kepentingan-kepentingan investasi luar negeri dan investasi lokal," ujarnya.
Pembangunan Bendungan Bener di Jawa Tengah sendiri termasuk dalam Proyek Strategis Nasional. Material pembangunannya sendiri yakni batuan andesit akan ditambang dari Desa Wadas.
Aliansi Solidaritas untuk Wadas pun menuntut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk mencabut izin penetapan lokasi (IPL) penambangan di Desa Wadas.
"Pertama memerintahkan ke Gubernur Jateng untuk sesegera mungkin mencabut IPL di Desa Wadas," jelas Rian.
Aliansi ini juga meminta BBWSO untuk mencari alternatif lain penambangan batuan andesit, sehingga tidak harus dilakukan penambangan di Desa Wadas. Selain itu, Kapolda Jawa Tengah dan Ganjar juga diminta untuk mengusut tuntas pengepungan oleh aparat yang dilakukan di desa Wadas beberapa waktu lalu.
"Mengusut tuntas terkait kejadian pengepungan Desa Wadas pada tanggal 8 Februari kemarin," tambahnya.