Rabu 23 Mar 2022 14:02 WIB

Sektor Pertanian Sleman Disebut tidak Terdampak Pandemi

Pemkab Sleman memotivasi petani meningkatkan produksi pertanian.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sektor Pertanian Sleman Disebut tidak Terdampak Pandemi (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Sektor Pertanian Sleman Disebut tidak Terdampak Pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, melakukan penanaman bawang merah secara simbolis di Bulak Karang, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan. Ini dilaksanakan dalam rangka memotivasi kelompok-kelompok petani yang ada di sana.

Dalam sambutannya, Danang mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu dari upaya-upaya Pemkab Sleman memotivasi petani meningkatkan produksi pertanian. Khususnya, untuk komoditas bawang merah produksi asli dari Kabupaten Sleman.

Baca Juga

"Saya berharap petani semakin semangat mengelola lahan sawahnya," kata Danang, Rabu (23/3).

Danang berpendapat, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan akan selalu dibutuhkan masyarakat. Bahkan, saat pandemi Covid-19 seperti yang masih berlangsung, ia merasa, sektor pertanian relatif tidak banyak terdampak.

Maka itu, Danang mengapresiasi petani-petani yang tetap semangat mengelola sawahnya dan mengembangkannya dengan berbagai inovasi-inovasi. Ia mengaku bersyukur, masyarakat di Kabupaten Sleman banyak yang semangat bertani.

Selain itu, Danang berpesan agar petani-petani mengutamakan kualitas hasil pertanian dibandingkan sekadar kuantitas. Ia merasa, kualitas yang baik akan memiliki harga jual yang tinggi pula, serta akan mampu bersaing di pasaran. 

Ketua kelompok tani setempat, Janu Riyanto menuturkan, jumlah petani aktif di Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan saat ini ada sebanyak 1.104 orang. Adapun lahan untuk menanam bawang merah di Tirtomartani ada seluas 341 hektar.

Janu menyebutkan, pada Juni nanti, lahan tersebut akan mendapat pengembangan seluas 10 hektar dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Karenanya, ia menyampaikan apresiasi atas dorongan Pemkab Sleman selama ini.

"Terima kasih terus mendorong petani untuk terus berkembang dan lebih maju," ujar Janu.

Janu menambahkan, saat ini di Tirtomartani ada sebanyak 75 petani yang mengikuti Sekolah Lapang (SL). SL ini merupakan program pelatihan non-formal petani yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar lebih produktif. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement