REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggali berbagai isu terkait implementasi penerapan kota pintar di Kota Kediri, Jawa Timur, sebab konsep ini dinilai mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi.
Asisten Deputi Ketahanan, Kebencanaan, dan Pemanfaatan Teknologi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Muksin mengaku sengaja datang ke Kediri, karena kota itu dinilai berhasil dalam mengembangkan konsep kota pintar di daerah dan beberapa kali mendulang prestasi serta penghargaan.
"Kami ingin melihat seperti apa implementasi kota pintar yang ada di Kota Kediri. Kami juga mengharapkan masukan dari pemerintah daerah tentang kebijakan-kebijakan kota pintar, baiknya seperti apa," kata Muksin, Jumat (25/3/2022).
Ia juga membawa sejumlah misi terkait dengan implementasi kota pintar di daerah. Ke depan, pemerintah ingin mengembangkan satelit multifungsi untuk mengembangkan layanan.
"Saat ini kami sedang mengembangkan satelit multifungsi bersama Kemenkominfo guna menghubungkan 150 ribu titik layanan publik di Indonesia dan diharapkan mampu menunjang kota pintar di daerah. Untuk itu, kami harapan masukan dari daerah terkait pengembangan kota pintar ke depan," kata Muksin.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengungkapkan sejumlah implementasi kota pintar di Kota Kediri. Berbagai capaian berhasil dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri di setiap pilar-pilar kota pintar.
Pilar-pilar kota pintar terdiri atas enam hal, yakni Smart Governance, Smart Economy, Smart Branding, Smart Environment, Smar Living, dan Smart Society."Dari pilar Smart Governance, LKPPD tahun 2020 predikat kita sangat baik, SAKIP tahun 2020 predikat BB, WTP tujuh tahun berturut-turut dan Indeks SPBE tahun 2021 berada di angka 3,06.
Kami juga memiliki sistem informasi yang terintegrasi, yakni SIE, e-SPTPD, KSWI, SAKTI dan e-SUKET. Berkat itu semua, tahun 2020 kami meraih penghargaan Innovative Government Award sebagai kota yang sangat inovatif oleh Kemendagri," kata Apip.
Sedangkan pilar Smart Branding, kata Apip, pemerintah kota mengenalkan Prodamas Plus dan 10 kampung keren di Kota Kediri, yakni kampung herbal, kampung tenun ikat, kampung tahu, kampung pecut, kampung seni, kampung wisata air sumber Banteng, kampung wisata dan kuliner, kampung heritage, kampung tani, dan kampung harmoni betta.
Sementara untuk Smart Economy, pada tahun 2020, IPM Kota Kediri sebesar 78,23. Hal itu didukung dengan program Kredit Usaha "Kurnia" dan Koperasi RW. "Smart Living kami punya Homecare Peduli, pelayanan kesehatan VVIP gratis. Sementara untuk Smart Society kami usung program English Massive," ujar Apip.
Pemerintah Kota Kediri juga terlibat diskusi dengan rombongan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, membahas mengenai beberapa kendala yang ditemui dalam implementasi kota pintar. Kegiatan itu berlangsung di Balai Kota Kediri.
Hadir dalam kegiatan tersebut dari BPBD Kota Kediri, Bappeda, Dinkop-UMTK, serta Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Pemerintah Kota Kediri.