REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rumah Sakit JIH Yogyakarta secara resmi mengenalkan presiden direktur yang baru, dr Sari Kusumastuti. Sari memulai kepemimpinan di RS JIH Yogyakarta, meneruskan sosok dr Mulyo Hartana yang 10 tahun terakhir telah mengabdikan diri.
Walau merupakan proses yang biasa dalam organisasi, suasana serah terima jabatan (sertijab) begitu berwarna. Diisi suka cita menyambut dimulainya kepemimpinan dr Sari Kusumastuti, sekaligus haru bahagia melepas pengabdian dr Mulyo Hartana.
Agenda sertijab turut dihadiri oleh Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII, Komisaris, dan Direksi PT Unisia Medika Farma (PT UMF), Direksi dan Manajemen RS JIH Yogyakarta, Rumah Sakit JIH Solo, dan Rumah Sakit JIH Purwokerto.
Menyampaikan salam perpisahan, dr Mulyo mengapresiasi dukungan dan dorongan dari semua elemen yang 10 tahun terakhir diterima selama memimpin. Sehingga, RS JIH Yogyakarta tidak cuma mampu meningkatkan coverage, tapi efisiensi dan quality.
Ucapan terima kasih paling besar disampaikan Mulyo kepada civitas hospitalia RS JIH Yogyakarta dari semua lini. Mengutip lagu You Raise Me Up yang dipopulerkan Josh Groban, ia menekankan posisinya ini bisa diraih hanya karena bantuan semua.
Mulyo menegaskan, semua tidak dapat tercapai tanpa sumbangsih semua lini, serta semua prestasi yang diterima bukanlah hasil kerja satu orang, tapi semua orang. Ia turut menyampaikan selamat sekaligus semangat kepada dr Sari Kusumastuti.
"Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan dari pergaulan kita selama ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, baik sikap, tingkah laku dan perkataan yang kadang tidak kami disadari, mohon keikhlasan memaafkan kami sekeluarga," kata Mulyo, Jumat (1/4/2022).
Menyampaikan sambutan pertamanya, dr Sari memahami ini bukan yang tugas ringan. Sebab, tidak mudah mempertahankan apalagi meningkatkan kinerja dan prestasi yang selama ini telah RS JIH Yogyakarta capai, bersama sosok hebat seperti dr Mulyo.
Ia menekankan, kehadirannya tidak untuk menggantikan dr Mulyo, tapi melanjutkan perjuangan yang telah dirintis dan meneruskan semangat inovasi yang ada. Semua itu demi menjadikan RS JIH Yogyakarta tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
Maka itu, ia mengharapkan dukungan dan kerja sama yang lebih baik, masukan dan saran untuk mewujudkan itu semua. Dengan slogan amanah, melayani, profesional, unggul, dan harmoni (ampuh), Sari berharap RS JIH Yogyakarta semakin unggul.
"Terima kasih atas kepercayaan ini, semoga saya bisa melaksanakan amanah yang diberikan kepada saya," ujar Sari.
Direktur Utama PT UMF, Bambang Pediantoro mengatakan, sudah banyak perubahan yang dilakukan dr Mulyo. Banyak pula inovasi layanan dalam rangka meningkatkan layanan kesehatan untuk masyarakat diberikan 10 tahun terakhir.
"Terutama, peningkatan infrastruktur, sistem pelayanan, dan lain sebagainya, sehingga kualitas dan mutu layanan kesehatan RS JIH Yogyakarta terus berkembang dengan capaian berbagai macam prestasi dan terus meningkat," kata Bambang.
Kepada dr Sari, ia menekankan, dapat terus melakukan perbaikan dan melanjutkan hal-hal baik yang selama ini telah dilakukan RS JIH Yogyakarta. Lalu, melakukan pembenahan dalam semua sisi, terutama pelayanan karena bersifat sangat dinamis.
Ketua Yayasan Badan Wakaf UII, Suwarsono Muhammad menekankan, RS JIH Yogyakarta sudah berumur 15 tahun. Perjalanan 10 tahun ada di bawah kepemimpinan dr Mulyo yang terlihat pendek kini, terasa begitu panjang jika diingat langkah dimulai.
Ia bersyukur, di bawah kepemimpinan dr Mulyo rumah sakit bisa berkembang dengan baik. Tidak saja dari sisi medisnya, tapi dari sisi manajemen dan tetap terjaga dari sisi kemanusiaan. Karenanya, ia merasa, dr Mulyo harus berbagga hati.
"Permintaan kami Pak Mul menularkan kisah sukses itu kepada siapa saja dan lebih penting menularkan itu ke presiden direktur yang baru Ibu Sari," ujar Suwarsono.
Komisaris Utama PT UMF, Herry Zudianto menambahkan, beragam tantangan dan raihan telah ditorehkan RS JIH Yogyakarta selama dinahkodai dr Mulyo. Sampaikan ucapan selamat datang ke dr Sari, ia berharap, RS JIH Yogyakarta semakin baik ke depan.
Ia turut meminta agar secara organisasi RS JIH Yogyakarta betul-betul semakin lentur agar semakin tangguh. Sehingga, hubungan civitas hospitalia yang ada di RS JIH Yogyakarta bisa terjalin baik secara vertikal maupun secara horizontal.
"Sehingga, suara dari bawah bisa sampai ke atas dan suara dari atas bisa sampai ke bawah," kata Herry.