Rabu 13 Apr 2022 17:42 WIB

Rektor UGM Diharap Bisa Jadi Katalisator Transformasi

Ada beberapa tantangan UGM ke depan dalam berbagai aspek.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Dr Gabriel Lele berharap, Rektor UGM mampu jadi katalisator transformasi. Gabriel membayangkan, Rektor UGM merupakan figur yang sudah selesai dengan dirinya.

Untuk itu, ia menekankan, calon-calon rektor yang ada diharapkan mampu membuka ruang dan kanal imajinatif kolektif. Artinya, mereka sosok-sosok yang mampu mentradisikan budaya dialog, mendorong kontestasi dan kolaborasi ide.

"Rektor menjadi terminal, bukan halte menuju terminal berikutnya. Jadi, tugas rektor benar-benar menjadi katalisator serta mengawal perubahan," kata Gabriel ketika diskusi dalam Forum Sarasehan Dosen yang digelar daring, Rabu (13/4/2022).

Forum Sarasehan Dosen merupakan rangkaian acara Sarasehan Nyawiji Menuju UGM-1. Kegiatan sarasehan terbagi dalam lima agenda, sebelumnya telah berlangsung Forum Sarasehan Tenaga Kependidikan (9/4) dan Forum Sarasehan Mahasiswa (10/4).

Guru Besar FMIPA UGM, Prof Mudasir menyebut, ada beberapa tantangan UGM ke depan dalam berbagai aspek. Mulai dari pendidikan dan pengajar, pengabdian masyarakat, publikasi dosen, sumber daya manusia dosen, serta manajemen maupun tata kelola.

Ia mencontohkan, dari aspek SDM dosen masih terjadi ketidakseimbangan. Antara rasio mahasiswa-dosen, doktor-non doktor, guru besar-non guru besar. Berikutnya, beban dosen di luar mengajar dan membimbing hingga persoalan jenjang karir.

Kemudian, kenaikan pangkat dan jabatan dosen serta isu pengangkatan guru besar, profesor emeritus dan profesor tidak tetap. Dalam aspek manajemen dan tata kelola, UGM dihadapkan manajemen yang gemuk, lebih dari 40 persen dosen pejabat.

"Hal itu menyebabkan tidak tersedia lagi ruang dan waktu untuk pengembangan diri dan keilmuan. Sekat antar fakultas, pusat studi, lembaga, departemen yang masih tebal, sehingga kerja sama, sinergi dan pembagian sumber daya tidak optimal," ujar Mudasir.

Di aspek publikasi dosen, jumlah publikasi tinggi belum diimbangi sitasi yang memadai dan sebaran yang tidak merata antar bidang studi. Publikasi merupakan joint publication dengan institusi terkenal masih terbatas dan persoalan lain.

Setelah ini, masih dalam rangkaian acara Sarasehan Nyawiji Menunu UGM-1 akan diselenggarakan Sarasehan Forum Guru Besar pada 14 April 2022. Terakhir, akan diadakan Forum Sarasehan Alumni yang berlangsung pada 16 April 2022 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement