REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pada Hari Pendidikan Nasional 2025, Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah Forum Sistem Kesehatan Akademik untuk #KampusBerdampak. Acara nasional yang berlangsung secara daring dan luring itu digelar di KPTU FK-KMK UGM, Jumat (2/5/2025).
Forum ini menegaskan peran Sistem Kesehatan Akademik (SKA) dalam memperkuat sistem kesehatan nasional dan daerah melalui kolaborasi antara perguruan tinggi kedokteran, rumah sakit pendidikan, dan pemerintah daerah.
Rektor UGM, Prof Ova Emilia, menekankan bahwa perguruan tinggi harus berkontribusi langsung dalam menyelesaikan tantangan kesehatan masyarakat. "Festival Kampus Berdampak menjadi momentum bagi akademisi, praktisi, masyarakat, dan regulator untuk berinovasi serta berkolaborasi menciptakan solusi kesehatan yang berkelanjutan," ujarnya.
Sejak satu dekade lalu, SKA telah menjadi bagian penting dalam meningkatkan layanan kesehatan serta pemenuhan tenaga medis berbasis kebutuhan daerah. Dengan dukungan kebijakan seperti UU Nomor 17 Tahun 2023 dan PP Nomor 28 Tahun 2024, SKA kini memiliki mandat lebih besar dalam memperkuat sistem kesehatan.
Dengan lebih dari 100 fakultas kedokteran yang terlibat, SKA terus berkembang dan berpotensi memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat. Forum ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah strategis guna memastikan pendidikan kedokteran berkontribusi nyata dalam memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia.
Kemendiktisaintek berharap inisiatif #KampusBerdampak dapat menjadi katalis bagi implementasi SKA yang lebih luas. Dengan sinergi perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan, dan pemerintah daerah, sistem kesehatan akademik diharapkan semakin berperan dalam pemenuhan kebutuhan tenaga medis dan peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.