REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di penghujung pekan ketiga Ramadhan 1443 Hijriah masih cukup terkendali di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Meski harga beberapa komoditas terpantau naik, namun sejumlah pedagang menyebut kenaikan harga tersebut masih dalam batas yang wajar dan belum banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang mulai memenuhi kebutuhan Lebaran.
Juwarti (51), salah satu pedagang berbagai kepokmas di Pasar Bandarjo Ungaran menyebut, sejumlah komoditas yang terpantau mengalami kenaikan harga adalah daging ayam, telur ayam, dan kacang tanah kupas.
"Masih terjangkau, kenaikan harganya masih di kisaran Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram," ungkapnya, di Pasar Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat.
Untuk komoditas daging ayam potong, saat ini naik Rp 2.000 menjadi Rp 36.500 per kg. Sebelumnya harga daging ayam potong berada di kisaran Rp 34 ribu hingga 34.500 per kg.
Komoditas telur ayam juga mengalami kenaikan harga Rp 1.000 per kg. "Telur ayam sekarang harganya Rp 25 ribu per kg setelah harga sebelumnya hanya Rp 24 ribu.
Sementara untuk komoditas kacang tanah kupas yang juga banyak dicari untuk kebutuhan Lebaran, harga saat ini Rp 32 ribu per kg. "Sebelumnya harga kacang tanah kupas ini Rp 31.500," jelas Juwarti.
Di luar ketiga komoditas ini, lanjutnya harga berbagai kepokmas masih cukup stabil dan beberapa di antaranya yang justru mengalami penurunan harga. Seperti komoditas cabai. Bahkan penurunan harganya termasuk signifikan.
Hal ini diamini oleh Masduki (41) seorang pedagang di Pasar Babadan. Menjrutnya, harga cabai rawit merah saat ini hanya berkisar Rp 30 ribu per kg. "Padahal sebelumnya harga cabai mencapai Rp 60 ribu per kg," katanya.
Sementara untuk harga cabai rawit hijau Rp 28 ribu per kg. Sedangkan beberapa jenis beras juga terpantau masih stabil, di harga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kg tergantung jenis dan mutunya.
Kendati harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat masih cukup stabil hingga menjelang pekan terakhir Ramadhan kali ini, ia menyebut belum ada lonjakan permintaan dari masyarakat.
Artinya, penjualan berbagai komoditas kepokmas di Pasar Babadan masih terpantau normal. "Mungkin masih banyak masyarakat (terutama swasta) yang belum menerima THR," tambahnya.