REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan Siap Siaga menyelenggarakan seminar bertema 'Pemulihan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19' di Novotel Nusa Dua Hotel and Resort, Bali, Selasa (24/5). Kegiatan yang digelar juga merupakan bagian dari sosialisasi Program Ubah (Usaha Berubah Perilaku Hadapi Covid-19).
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan mengatakan, menjadi kepentingan bersama untuk mencari solusi keberlangsungan pendidikan dalam setiap keadaan. Tidak terkecuali dalam situasi bencana, termasuk bencana pandemi Covid-19. Kegiatan yang digelar diharapkannya menghasilkan rencana besar (grand plan) keberlangsungan pendidikan saat terjadi bencana.
"Untuk kita bisa melaksanakan pendidikan dalam situasi apapun. Jangan sampai kita kehilangan generasi karena kelalaian kita tidak bisa melaksanakan pendidikan dalam suasan kedaruratan," ujarnya.
Budi menjelaskan, kegiatan yang digelar dimaksudkan untuk membangun forum diskusi untuk terciptanya Tata Kelola Kebijakan Pemulihan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19 melalui pendekatan perubahan perilaku pada satuan pendidikan aman bencana. Kegiatan tersebut juga untuk mensosialisasi Program Ubah, baik berupa pendampingan sekolah maupun fasilitasi koordinasi pemangku kepentingan di Kabupaten Kulon Progo, Banyuwangi, Pamekasan, Sidoarjo, Denpasar, Lombok Timur, dan Sikka.
"Untuk mendukung terciptanya tata kelola kebijakan pemulihan pendidikan di masa pandemi Covid-19," ujarnya.
Lewat kegiatan yang digekar diharapkan dapat tersampaikannya hambatan, peluang, dan solusi implementasi program Ubah, serta dampaknya untuk sektor pendidikan di masa pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut juga asbagau upaya menghimpun tanggapan serta saran terkait program kesiapsiagaan bencana lain secara umum untuk kegiatan atau program selanjutnya.
Team Leader Siap Siaga, Lucky Dickinson menjelaskan, program ubah yang dilaksanakan bersama MDMC PP Muhammadiyah merupakan contoh program menarik dan dapat diandalkan untuk mengurangi rosiko Covid-19 di dunia pendidikan. Ia berharap, program tersebut dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan secara luas dan berkontribusi bagi dunia pendidikan untuk tetap menyelenggarakan pembelajaran di tengah situasi bencana.
"Kami berharap pembelajaran dan hasil-hasil yang ada melalui program ini dapat bermanfaat secara luas dalam penanganan bencana, dan memberikan kontribusi dalam pembelajaran di tengah bencana," kata Lucy.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kiri) didampingi Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo memberikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap, program-program perubahan prilaku terkait Covid-19 yang digagas MDMC dan Siap Siaga dapat menginspirasi semua pihak, terutama di lingkungan sekolah.
"Memang sangat sulit untuk mengubah prilaku secara cepat. Adanya perbedaan karakteristik sekolah dalam penerapan Prokes menjadi salah satu tantangan," kata dia.
Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki mengharapkan sinergi dari pemerintah dan masyarakat dalam pemulihan pembelajaran di era pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19, kata dia, menyebabkan perkembangan pendidikan terganggu. Bahkan dapat menyebabkan para siswa mengalami learning loss, atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis.
"Pendemi Covid-19 juga mengakibatkan defisit kompetensi. Saya berharap MDMC bisa memberikan kontribusi untuk turut serta mengembalikan pendidikan dari ancaman learning loss maupun defisit kompetensi," ujarnya.