REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati dan Wakil Bupati Sleman menghadiri syawalan paguyuban lurah dan pamong kalurahan yang ada di Kabupaten Sleman atau Suryo Ndadari. Kegiatan ini merupakan kali pertama digelar usai dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Kustini Purnomo berharap, kegiatan syawalan ini bisa menjadi sarana bagi lurah-lurah yang ada di Kabupaten Sleman untuk mempererat komunikasi dan koordinasi. Termasuk, bagi pamong-pamong kalurahan.
Dengan begitu, ia berpendapat, setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dengan tetap mengutamakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Maka itu, Kustini merasa, Suryo Ndadari merupakan wadah yang semakin penting posisinya.
"Saya harap Suryo Ndadari dapat menjadi wadah untuk menampung gagasan dan ide yang positif guna mendorong pembangunan di kalurahan," kata Kustini melalui rilis yang diterima Republika, Senin (30/5/2022).
Kustini berpesan agar lurah dan pamong dapat selalu mengedepankan pendekatan persuasif kepada masyarakat dalam setiap penyelesaian permasalahan. Maka itu, ia merasa, penting bagi pamong kalurahan dapat terus meningkatkan koordinasi.
"Untuk memaksimalkan pelayanan dan penyerapan aspirasi publik," ujar Kustini.
Ketua Panitia Syawalan Suryo Ndadari, Sukiman menuturkan, kegiatan ini memang dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi antar paguyuban dalam paguyuban. Saat ini, Suryo Ndadari sendiri membawahi sembilan paguyuban perangkat kelurahan.
Antara lain paguyuban lurah Manikmaya, Carik Sembada, Jogoboyo Sembada, Makmure, Kalimosodo, forum Danarto Sleman, Hasto Broto, Pangripto dan Cokropamungkas. Acara sendiri melibatkan 1.957 orang mulai lurah, pamong sampai staf kalurahan.
Mengangkat tema Dengan Syawalan Bersama, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Menuju Kalurahan yang Sejahtera, Mandiri dan Profesional. Hadir pula Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta, Sekda Sleman, Harda Kiswaya dan OPD-OPD terkait.
"Tapi, kita pastikan pelayanan di kalurahan tetap berjalan normal seperti biasa," ujar Sukiman.