REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar lomba desain motif tenun ikat 2022 yang diperuntukkan masyarakat, termasuk pelajar. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan motif tenun ikat memang saat ini sudah ada dan turun-temurun dibuat perajin.
"Motif tenun di Kota Kediri memang sudah ada, cuma kalau ditarik ke akar sejarah dan budaya ada sesuatu yang terputus. Kami tidak bisa menjelaskan secara detail, motif itu muncul kapan dan dapat inspirasi dari mana, sehingga yang ada para perajin hanya menafsirkan dan bercerita apa yang pernah mereka dengar saja," katanya, Kamis (7/7/2022).
Pihaknya perlu menyelenggarakan lomba ini dengan harapan ada beragam motif yang menarik lainnya sehingga lebih memperkaya motif yang ada saat ini. "Lomba ini sebenarnya tidak hendak menafikan motif yang sudah ada, tapi menambahkan atau memperkaya. Dan hasil desain pemenang nanti kita bisa klaim bahwa benar ini motif khas Kota Kediri, karena kita tahu siapa yang bikin, kapan dibuat dan inspirasi karyanya dari mana," ujar dia.
Tenun ikat Kota Kediri sudah mendapatkan HAKI dari Kemenkumham RI, sehingga hal ini menjadi momentum untuk semakin mengenalkannya ke publik secara luas. Selama ini, Pemkot Kediri telah menggelar kegiatan, seperti Dhoho Street Fashion (DSF) yang bekerja sama dengan desainer nasional memanfaatkan tenun ikat dan ternyata mendapat respons positif dari masyarakat. "Nah nanti motif tenun hasil lomba ini bisa diaplikasikan ke event DSF, sehingga bisa direspons oleh para desainer untuk peragaan tahunan ini," kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan kegiatan ini upaya pemkot melestarikan dan mempromosikan tenun ikat yang tersentral di Kelurahan Bandar Kidul. "Kami akan tetap melestarikan motif yang sudah ada, tapi kami juga berupaya membuat motif baru agar variannya lebih banyak. Berkat promosi Pak Wali Kota, Ibu Wali Kota, hingga Ibu Gubernur Jawa Timur permintaan kain tenun ini meningkat pesat, maka biar pembeli tidak bosan dan mau beli lagi perlu kreativitas untuk mencipta motif-motif baru," katanya.
Lomba dibuka pada 7 Juli 2022 dan ditutup pada 12 Agustus 2022 dengan mengangkat tema "Kearifan lokal selera global". Peserta akan memperebutkan hadiah uang tunai total Rp35,5 juta. Hadiah tersebut masih ditambah lima beasiswa penuh untuk berkuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Universitas Dian Nuswantoro Kediri yang akan diberikan pada lima karya terbaik dari peserta pelajar SMA/SMK.