Senin 11 Jul 2022 19:38 WIB

UMY Sukses Pertahankan Akreditasi Unggul

Seluruh civitas akademika turut serta mengambil perannya masing-masing terkait ini.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
UMY Sukses Pertahankan Akreditasi Unggul. Kampus UMY.
Foto: Yusuf Assidiq
UMY Sukses Pertahankan Akreditasi Unggul. Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kabar menggembirakan datang dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Pasalnya, perguruan tinggi yang memiliki kredo 'Muda Mendunia' tersebut mendapatkan perpanjangan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) Unggul.

Perpanjangan akreditasi ini diberikan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengingat masa periode akreditasi UMY berakhir pada 27 Desember 2022. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mendapat perpanjangan akreditasi.

Baca Juga

Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UMY, Evi Rahmawati mengatakan, ada evaluasi atau pemantauan Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (IPEPA). Dilakukan BAN-PT enam bulan sebelum masa akreditasi perguruan tinggi selesai.

"Pemantauan ada tiga tahap. Jika lolos pada tahap pertama, maka tahap kedua dan ketiga tidak perlu dilakukan. Alhamdulillah, kampus kami langsung lolos pada tahap pertama dan ini sebuah prestasi karena jadi pembuktian mutu UMY terjaga," kata Evi, Senin (11/7/2022).

Evi menuturkan, pada tahap pertama pemantauan dilakukan melalui data yang ada di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) terkait mutu perguruan tinggi. Yang dilakukan BAN-PT tidak lain memastikan sebuah perguruan tinggi tetap bermutu.

Artinya, menghasilkan lulusan yang bermutu dan mengadakan proses pendidikan yang bermutu. BAN-PT menjaga agar tidak ada penurunan mutu perguruan tinggi. Terkait indikator menjaga mutu yaitu animo mahasiswa baru, rasio dosen dan mahasiswa.

"Kemudian, kualitas sumber daya manusia, lulusan, serta akreditasi prodi. Dalam semua indikator-indikator itu UMY tidak mengalami penurunan mutu, sehingga bisa mempertahankan akreditasi Unggul," ujar Program Studi Akuntansi UMY tersebut.

Rektor UMY, Prof Gunawan Budiyanto menerangkan, Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang baik menjadi salah satu kunci dari keberhasilan UMY dalam mempertahankan akreditasi Unggul. Selain itu, ia menilai, tidak cumarektor dan wakil rektor.

Namun, seluruh civitas akademika turut serta mengambil perannya masing-masing terkait ini. Khususnya, dekan fakultas dan kepala program studi berkaitan dengan kualitas pendidikan. Kuncinya, check re-check data yang harus diupload ke PDDikti.

Peningkatan kinerja dan evaluasi kinerja jadi usaha UMY mempertahankan mutunya. Jika ternyata evaluasi dari tahun ke tahun tidak ada kemajuan, maka akan masuk pada tahap kedua. Gunawan bersyukur, setiap tahun UMY selalu ada peningkatan.

"Mahasiswa harus terus dipantau lulus tepat waktu atau tidak, ada yang tracer untuk mendata alumni apakah sudah bekerja dan pekerjaan sesuai almamaternya. Mengurus kampus seperti mengurus negara, harus fokus dan tidak bisa disambi," kata Gunawan.

Selama pandemi UMY tetap aktif dan tidak pernah lockdown total. Jadi, mahasiswa bisa tetap melakukan proses belajar dan lulus tepat waktu, dosen tetap melayani mahasiswa, lab tetap buka, kampus dipastikan aman dan vaksin disediakan.

Ia menekankan, banyak pertimbangan di balik semua, IPEPA harus tetap berjalan, ini semua demi data. Gunawan bersyukur, civitas akademika kooperatif. Walaupun semua serba salah, namun ini demi masa depan universitas, demi kebaikan bersama.

"Berharap hasil akreditasi jadi motivasi seluruh civitas akademika belajar jadi lebih baik, karena tidak semua kampus besar dapat lolos tahap pertama pemantauan BAN-PT. Apalagi, UMY satu-satunya perguruan tinggi Muhammadiyah yang mendapat akreditasi Unggul," ujar Gunawan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement