REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, ekspor sepanjang Juni 2022 mengalami peningkatan 9,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,85 miliar dolar AS menjadi 2,02 miliar dolar AS. Sementara dibandingkan Juni 2021, nilai ekspor mengalami penurunan 1,61 persen.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menjelaskan, peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu disebabkan meningkatnya kinerja ekspor nonmigas. Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas naik sebesar 11,12 persen, yaitu dari 1,71 miliar dolar AS menjadi 1,90 miliar dolar AS. "Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut memberikan kontribusi 93,95 persen dari total ekspor bulan ini," kata Dadang di Surabaya, Jumat (15/7/2022).
Dadang melanjutkan, untuk nilai ekspor sektor migas Jatim pada Juni 2022 mengalami penurunan 11,07 persen jiia dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 137,59 juta dolar AS menjadi 122,35 juta dolar AS. Meski demikian, peranan ekspor sektor migas hanya menyumbang 6,05 persen dari total ekspor Jatim pada Juni 2022.
Dadang melanjutkan, golongan lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim sepanjang Juni 2022 dengan nilai transaksi sebesar 193,02 juta dolar AS. Meningkat 59,41 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 121,08 juta dolar AS.
"Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 10,15 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai 67,43 juta dolar AS," kata Dadang.
Dadang menambahkan, untuk impor Jatim sepanjang Juni 2022 mengalami kenaikan 23,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 2,59 miliar dolar AS menjadi 3,19 miliar dolar AS. Kenaikan disebabkan kinerja impor sektor migas dan non migas yang mengalami kenaikan secara simultan.
Impor migas ke Jatim pada Juni 2022 mengalami kenaikan 46,57 persen, dari 645,09 juta dolar AS menjadi 945,53 juta dolar AS. Impor migas menyumbang 29,66 persen dari total impor Jatim pada Juni 2022.
Begitupun nilai impor nonmigas yang mengalami kenaikan 15,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,95 miliar dolar AS menjadi 2,24 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 70,34 persen dari total impor Jatim pada Juni 2022.
Golongan mesin dan peralatan mekanis (HS 84) merupakan komoditas utama impor nonmigas Jatim, dengan nilai transaksi sebesar 213,61 juta dolar AS. Naik 37,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 155,59 juta dolar AS.
Kelompok barang ini mempunyai peranan 9,53 persen dari total impor nonmigas Jatim sepanjang Juni 2022, yang utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar 106,09 juta dolar AS.
Dadang melanjutkan, berdasarkan catatan tersebut, neraca perdagangan Jatim sepanjang Juni 2022 mengalami defisit 1.164,17 juta dolar AS. "Scara kumulatif selama Januari hingga Juni 2022 neraca perdagangan Jatim juga masih mengalami defisit sebesar 4,28 miliar dolar AS," ujarnya.