REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Peningkatan kasus Covid-19 di DIY terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di Kota Yogyakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut, sebagian besar peningkatan kasus ini disumbang oleh pelaku perjalanan.
“Beberapa (disumbang) dari pelaku perjalanan, menular ke keluarga dan ke kantor, dan lingkungan, itu awal-awal mula (mulai naiknya kasus di Yogya),” kata Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (18/7/2022).
Endang pun meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 ini. Endang menegaskan agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap dilaksanakan dengan ketat dan disiplin.
Pasalnya, saat ini mulai banyak masyarakat yang mulai mengabaikan protokol kesehatan. “Ini harus tetap waspada (pada penyebaran Covid-19),” ujarnya,
Berdasarkan laporan dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, pada 18 Juli ini dilaporkan penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 45 kasus. Penambahan tersebut disumbang oleh tiga kabupaten dan satu kota di DIY.
Tertinggi disumbang oleh Kabupaten Sleman sebanyak 19 kasus dan disusul Kota Yogyakarta sebanyak 14 kasus. Sedangkan, Kabupaten Bantul menyumbang 10 kasus dan Kabupaten Kulon Progo menyumbang dua kasus.
Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji mengatakan, puluhan tambahan kasus baru tersebut merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap 1.926 orang. Secara kumulatif, total kasus positif di DIY sudah tercatat sebanyak 221.419 kasus.
“Kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 506 kasus dan positive rate harian per 18 Juli ini sebesar 2,34 persen,” kata Ditya.
Sementara itu, kesembuhan Covid-19 juga bertambah sebanyak lima kasus. Hal ini menjadikan total kasus sembuh di DIY sebesar 215.002 kasus.
Ditya menyebut, penambahan lima kasus sembuh tersebut merupakan warga Kota Yogyakarta. Dengan begitu, persentase kesembuhan di DIY sudah tercatat 97,10 persen.
“Untuk kematian Covid-19 di DIY pada 18 Juli ini dilaporkan nihil, sehingga total kasus meninggal masih di angka 5.911 kasus dengan persentase 2,67 persen,” ujar Ditya.