Senin 18 Jul 2022 21:53 WIB

Mahasiswa UIN Suka Jadi Best Speaker dan Juara 2 Lomba Debat

Mahasiswa bisa memanfaatkan waktunya untuk mengembangkan potensi diri.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mahasiswa UIN Suka Jadi Best Speaker dan Juara 2 Lomba Debat. Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq.
Mahasiswa UIN Suka Jadi Best Speaker dan Juara 2 Lomba Debat. Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga (Suka) menjadi best speaker dan meraih juara 2 dalam ajang debat tingkat Jawa Tengah-DIY. Ajang tersebut digelar di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unima) akhir pekan lalu dengan tema ‘Dinamika Ekonomi dan Aktualisasi Peran Mahasiswa Menuju Indonesia Emas’.

Ada tiga mahasiswa atau debaters dari UIN Suka mengikuti ajang tersebut yang tergabung dalam Tim UIN Suka A FDK. Tim ini berhasil mendapatkan juara dua dengan menyisihkan delapan tim lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan DIY.

Baca Juga

Selain itu, satu mahasiswa dari Tim UIN Suka B FDK juga menjadi best speaker dalam ajang tersebut. Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Suka, Siti Aminah mengapresiasi prestasi yang diraih mahasiswanya.

Ia berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya. Diharapkan, kedepannya akan semakin banyak prestasi  yang diraih mahasiswa UIN Suka.

“Meski sekarang perkuliahan reguler libur, mahasiswa bisa memanfaatkan waktunya untuk mengembangkan potensi diri dalam mengukir prestasi,” kata Aminah dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (18/7/2022).

Aminah juga mendorong mahasiswanya untuk mengukir prestasi melalui program outbound bagi mahasiswa baru. “Apalagi era Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, lebih terbuka untuk mahasiswa belajar di luar kampus sesuai minat bakat dan kompetensinya,” ujar Aminah. 

Salah satu peserta dari UIN Suka, Choirul Muna pun menceritakan perjalanan timnya yakni Tim UIN Suka A FDK mendapatkan juara 2 dalam ajang debat itu. Muna mengatakan, lomba debat yang diikuti bersama timnya menggunakan Asian Parliamentary System.

Pada babak penyisihan, timnya berada di tim kontra dengan mosi "Penggunaan Digital Payment Dalam E-Commerce Pada Masyarakat" melawan STIE Pelita Nusantara Semarang. Selanjutnya, kata muna, pada semifinal timnya menjadi tim pro dengan mosi "Persoalan Isu Naiknya PPN 11 Persen dan Imbasnya Bagi Masyarakat Serta Pengusaha’.

Sedangkan, di final timnya melawan Universitas Tidar menjadi tim kontra dengan mosi "Ekonomi Kreatif/Umkm Faktor Utama Dalam Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi".

“Lomba debat di Unimma yang saya rasakan ini cukup ketat, terutama waktu semifinal kami berhadapan dengan Tim UIN Suka B. Mereka dari mahasiswa yang sering mengikuti kejuaraan debat sehingga ketika berhadapan dengan tim kami menjadi cukup tegang” kata Muna.

Terkait dengan persiapan lomba, timnya memiliki waktu yang cukup terbatas. Hal ini dikarenakan ditengah kesibukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), sehingga sulit mencari waktu luang untuk mempersiapkan materi yang dibutuhkan, serta kurangnya waktu latihan berargumentasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement