Senin 25 Jul 2022 16:40 WIB

Kegiatan di Ruang Publik Diharap Dimanfaatkan dengan Maksimal

Ada program gerakan centang belajar masyarakat, ada juga taman bacaan masyarakat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kegiatan di Ruang Publik Diharap Dimanfaatkan dengan Maksimal (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Kegiatan di Ruang Publik Diharap Dimanfaatkan dengan Maksimal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ruang publik yang ada di tingkat kecamatan, kelurahan hingga RT/RW di Kota Yogyakarta diisi dengan berbagai kegiatan, khususnya untuk anak usia sekolah. Masyarakat dalam hal ini orang tua maupun anak diharapkan dapat memanfaatkan dengan maksimal berbagai kegiatan di ruang publik ini.

"Ada program gerakan centang belajar masyarakat, ada juga taman bacaan masyarakat, ada kampung baca, itu memang kegiatan (yang dibentuk) diampu oleh disdik dengan melibatkan masyarakat di tingkat kelurahan hingga RW," kata Kepala Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran SMP, Disdikpora Kota Yogyakarta, Hasyim kepada Republika, Senin (25/7/2022). 

Baca Juga

Berbagai kegiatan di ruang publik ini dibentuk agar dapat diikuti oleh anak. Salah satu tujuannya yakni agar anak tidak keluar rumah saat malam hari, mengingat di Kota Yogyakarta sudah diberlakukan jam malam bagi anak.

Dengan begitu, waktu anak dapat diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Dengan berbagai kegiatan yang diikuti anak di ruang publik ini, diharapkan juga mencegah anak berkeliaran di luar rumah saat berlakunya jam malam mulai pukul 22.00 hingga 04.00 WIB.

"Bagaimana pengawalan jam malam anak itu bisa lebih optimal pelaksanaannya di masing-masing wilayah, orang tua juga ikut mengawasi kalau anak-anak di jam-jam belajar (malam) itu ada yang berkeliaran, maka saling mengingatkan," ujar Hasyim.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, ruang publik ini disiapkan agar anak-anak dapat beraktivitas dalam rangka menyalurkan eksistensi dan potensi yang dimiliki. Hal ini juga upaya untuk menjauhkan anak dari kenakalan maupun kejahatan jalanan, yang mana beberapa kasus melibatkan anak usia sekolah.

Mulai dari potensi kesenian, kebudayaan, pendidikan, olahraga dan potensi lainnya. Dengan begitu, kata Sumadi, dengan berkegiatan di ruang publik, akan menjauhkan anak dari aktivitas yang tidak jelas di luar rumah saat malam hari.

"Kita siapkan ruang untuk berekspresi dan kegiatan mulai sore sampai jam delapan malam. Diharapkan anak-anak ketika sudah capek berkegiatan, mereka pulang ke rumah, itu upaya-upaya kami," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement