REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di DIY terus bertambah. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, hingga saat ini kasus PMK sudah mencapai lebih dari 10 ribu.
"Untuk jumlah keseluruhan ternak yang sakit di DIY sampai dengan 25 Juli adalah 10.932 ekor," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (26/7/2022) malam.
Dari jumlah tersebut, Aji menyebut, hewan ternak yang sudah sembuh dari PMK mencapai 3.467. Sedangkan, hewan yang mati mencapai 197 ekor dan yang dipotong bersyarat sebanyak 161 ekor. "Sehingga sisa kasus 7.107 ekor," ujar Aji.
Mengingat kasus PMK yang sudah lebih dari 10 ribu, vaksinasi PMK terus digenjot. Aji menuturkan, hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksin PMK yakni sebanyak 5.896 ekor.
Berdasarkan data per kabupaten/kota, capaian vaksinasi di Kabupaten Sleman tertinggi yakni sudah mencapai 3.868 hewan yang tervaksin. Hal ini juga mengingat Sleman menerima lebih banyak distribusi vaksin dari kabupaten/kota lainnya di DIY.
Disusul Kabupaten dengan jumlah 781 hewan ternak yang sudah tervaksin. Sedangkan, di Kabupaten Kulon Progo sudah tervaksin 695 hewan ternak dan di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 492 hewan ternak yang sudah tervaksin. "60 (hewan ternak sudah tervaksin) di Kota Yogyakarta," jelasnya.
DIY sendiri sudah mendapatkan alokasi vaksin PMK dari pemerintah pusat sebanyak 4.800 dosis pada Juni lalu untuk tahap pertama. DIY juga kembali menerima alokasi sebanyak 8.000 dosis pada pertengahan Juli dan sudah didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota.
Di Kabupaten Bantul, percepatan vaksinasi PMK ini juga terus dilakukan melalui Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan), terutama pada sapi. Percepatan vaksinasi dilakukan agar PMK tidak semakin meluas.
Kepala Diperpautkan Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengatakan, pihaknya sudah menerima kembali vaksin PMK sebanyak 800 dosis untuk tahap kedua. Di tahap pertama sebelumnya, Bantul menerima 300 dosis vaksin.
Untuk sasaran vaksinasi PMK di Bantul diprioritaskan pada sapi potong. Hal ini mengingat sapi potong di Bantul cukup besar.
"Kami sapi potong yang tahap pertama sasarannya, yang indukan. Tahap kedua juga sama, kita masih banyak sekali itu (yang akan divaksin), kan baru sedikit yang tervaksin, masih jauh sekali," kata Joko.
Di Bantul sendiri, populasi hewan ternak khusus sapi saja sudah mencapai 73 ribu ekor. Sedangkan, populasi kambing dan domba mencapai 160 ribu ekor.
"Kami sasaran vaksinasi di daerah-daerah yang tidak zona merah, karena vaksin harus ke ternak yang sehat dan jauh dari ternak yang terkena PMK," ujarnya.
Jika dibandingkan antara populasi sapi dengan dosis vaksin yang diterima, masih banyak yang harus divaksin. Joko menuturkan, pemerintah pusat juga telah menyebut akan kembali mendistribusikan vaksin PMK pada Agustus nanti melalui Pemda DIY.
"Ada (nantinya dapat vaksin lagi), katanya Agustus turun lagi, kita nunggu dari pusat untuk turun lagi," jelas Joko.