Senin 26 Sep 2022 21:46 WIB

Gubernur Jatim Minta Mahasiswa Sinergikan Modal Sosial dan Intelektual

Keduanya dapat menjadi kekuatan luar biasa ketika membuat inovasi maupun riset.

Gubernur Jatim Minta Mahasiswa Sinergikan Modal Sosial dan Intelektual (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Seno
Gubernur Jatim Minta Mahasiswa Sinergikan Modal Sosial dan Intelektual (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta 2.035 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk menyinergikan social capital (modal sosial) dan intellectual capital (modal intelektual) agar dapat menciptakan lebih banyak inovasi.

"Hari ini kita berada di kampus, yang harus kita bangun adalah social capital luar biasa diikuti dengan intellectual capital," kata Khofifah saat membuka Mastama, Ordik dan Expo UKM (MOX) UM Surabaya, Senin (26/9/2022).

Baca Juga

Menurut dia, sinergi antara keduanya dapat menjadi kekuatan luar biasa ketika membuat inovasi maupun riset.

Gubernur wanita pertama di Jatim itu mengungkapkan saat ini kekuatan social capital dan intellectual capital sangat luar biasa.

"Menyinkronkan itu supaya inovasi-inovasi selalu muncul, kemudian berbagai riset yang bisa memberikan efektivitas dan efisiensi seluruh proses layanan publik. Kalau bagi pemerintah itu menjadi sangat penting, termasuk bagi industri," katanya.

Pada pembukaan MOX tersebut, ribuan mahasiswa baru UM Surabaya mengirim surat digital kepada Presiden RI Joko Widodo terkait harapan keselamatan data digital di Indonesia. Hal tersebut merespons adanya fenomena hacker Bjorka belakangan ini.

Surat digital yang dikirim ke presiden tersebut dibuat melalui sistem yang diberi nama Bima Aps, yakni aplikasi berbasis web yang diakses oleh mahasiswa untuk menuliskan pesan harapan tentang perlindungan data pribadi dan membentuk typography art dalam bentuk wajah presiden.

Sementara itu, Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono mengatakan sebelum menuliskan pesan tersebut, ribuan mahasiswa menyaksikan film sebagai bentuk edukasi yang berjudul "Teror".

Film teror adalah film pendek yang diproduksi UM Surabaya terkait ratusan data mahasiswa yang bocor menjelang MOX.

"Film ini adalah bentuk social experience secara langsung yang melibatkan lebih dari 100 mahasiswa terkena teror terkait informasi hoaks menjelang MOX," tutur dr Suko.

Ia menjelaskan kasus Bjorka dan kebocoran data masyarakat hingga pemerintah marak terjadi dalam kurun waktu sebulan terakhir perlu mendapatkan penanganan yang serius.

Di sisi lain, MOX mahasiswa baru UM Surabaya digelar pada 26 September hingga 2 Oktober 2022 dipastikan bebas dari perpeloncoan. Bahkan, kegiatan mengedepankan kreativitas hingga kolaborasi serta proyek sosial yang berdampak besar pada masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement