Ahad 02 Oct 2022 06:13 WIB

Tragedi di Kanjuruhan, PT LIB Hentikan Liga 1 Selama Sepekan

Kericuhan itu bermula saat ribuan suporter Arema merangsek masuk lapangan.

PSSI berduka atas munculnya korban dalam pertandingan Arema FC dan Parsebaya.
Foto: Instagram Pssi
PSSI berduka atas munculnya korban dalam pertandingan Arema FC dan Parsebaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa memilukan terjadi pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023. Tepatnya pada pertandingan yang mempertemukan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).

Usai pertandingan, terjadi keributan massal. Beberapa fasilitas yang ada di dalam stadion mengalami kerusakan parah. Diinformasikan sebanyak 127 orang meninggal dunia pada tragedi tersebut.

Terkait hal itu, sebagai operator kompetisi BRI Liga 1 2022/2023, PT Liga Indonesia Baru (LIB) langsung bersikap. "Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Ahad (2/10/2022) dini hari WIB.

Lebih lanjut, Akhmad Hadian Lukita juga menegaskan bahwa pihaknya memutuskan bahwa kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 dihentikan selama sepekan. "Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," jelasnya.

Kericuhan itu bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya. Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas.

Para pendukung yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion. Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Banyak suporter yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement