REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) memastikan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan cair tahun 2022 ini.
BLT UMKM tersebut adalah kompensasi pemerintah atas kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi per 3 September lalu. Sedangkan besaran bantuannya adalah sama dengan bantuan BLT BBM.
Menkop UKM Teten Masduki menyebut bahwa BLT tersebut masih dalam proses pembahasan di kementerian. Namun, ia mengatakan bahwa target pencairan bantuan tersebut adalah tahun ini.
"Baru diusulkan. Belum. Tapi tahun ini," kata Teten, Kamis (13/10/2022).
Teten juga menjelaskan bahwa anggaran untuk BLT UMKM baru sedang dalam tahap pengajuan. Mengingat waktu dari kenaikan BBM baru terjadi pada awal September lalu.
"Anggaran baru diusulkan. Karena waktu terlalu pendek," katanya.
Sementara itu, ketika ditanya jumlah banyaknya UMKM yang akan mendapatkan bantuan, pihaknya mengatakan akan ada jutaan UMKM yang menerima manfaat itu. Sedangkan besaran bantuannya adalah 600 ribu per UMKM.
"Diusulkan untuk 2 juta penerima dengan besaran 600 ribu," terangnya.
Sebelumnya, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sendiri menyiapkan anggaran 2.5 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) sekitar Rp 4,2 Miliar. Hal ini untuk Bantalan Sosial (Bansos) untuk yang terdampak kenaikan BBM khususnya sektor UMKM dan transportasi.
“Khusus yang 2 persen dari DAU akan saya alokasikan untuk transportasi dan UMKM, terutama transportasi yang membawa bahan-bahan pangan dari luar kota ke Solo. Harapannya ini akan mengendalikan inflasi yang ada,” kata Walikota Kota Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, pihak Pemkot juga sengaja menambah bantalan sosial itu dengan tambahan anggaran dari Belanja Tidak Tetap sehingga jumlahnya bisa lebih besar untuk penebalan bantalan sosial di Solo. Harapannya dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
"Pekan depan cair, sudah selesai pendataannya. Kami harap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat atas kenaikan harga BBM dan meningkatkan daya beli masyarakat," imbuh Wali Kota Surakarta, Gibran.