Selasa 18 Oct 2022 16:57 WIB

Warga Bantaran Sungai Yogyakarta Diingatkan Potensi Bahaya Longsor

Senin (17/10/2022), terjadi tanah longsor di RT 10/RW 3 Kelurahan Bener.

Longsor terjadi di rumah warga diduga akibat hujan yang terus menerus dan letak tanahnya di kemiringan pinggir sungai.
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Longsor terjadi di rumah warga diduga akibat hujan yang terus menerus dan letak tanahnya di kemiringan pinggir sungai.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta mengingatkan masyarakat terutama yang tinggal di bantaran sungai, tentang potensi tanah longsor saat musim hujan seperti terjadi pada Senin (17/10/2022) di Kelurahan Bener.

“Akibat hujan lebat yang terjadi sejak pagi hari mengakibatkan tanah longsor yang cukup besar di bantaran Sungai Winongo,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat di Yogyakarta, Selasa (18/10/2022).

Dikatakan, seluruh wilayah bantaran sungai di Kota Yogyakarta memiliki potensi tanah longsor atau talut longsor. Sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan selain potensi banjir atau luapan sungai.

Senin (17/10/2022), terjadi tanah longsor yang cukup besar di RT 10/RW 3 Kelurahan Bener dengan panjang 20 meter dan ketinggian sekitar 17 meter yang mengakibatkan satu rumah rusak dan mengancam dua rumah lainnya.

Tanah longsor juga menyebabkan kerusakan talut sungai serta rumpun bambu yang ikut longsor mengganggu aliran sungai. Meski kejadian bencana sudah mulai mengalami peningkatan memasuki musim hujan, namun Nur mengatakan, belum mengusulkan peningkatan status menjadi darurat bencana Kota Yogyakarta.

Sub Koordinator Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Yogyakarta Iswari Mahendrako mengatakan sudah membantu penanganan sementara tanah longsor dengan menutup lokasi menggunakan terpal agar kerusakan tidak semakin meluas.

“Sudah dilakukan penutupan dengan terpal. Untuk talut yang rusak akan dikoordinasikan dengan instansi terkait,” kata dia.

Untuk rumah yang rusak, dimungkinkan mendapat bantuan perbaikan namun menunggu permohonan dari kecamatan setempat.

“Setelah ada pengajuan dari wilayah, maka kami akan lakukan verifikasi. Jika memenuhi syarat untuk dibantu, maka kami akan menyalurkan bantuan perbaikan rumah dalam bentuk material bangunan,” ujarnya.

Pada tahun anggaran 2022, BPBD Yogyakarta menyiapkan anggaran Rp 180 juta untuk membantu rehabilitasi akibat bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement