REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Operator Batik Solo Trans dan Angkutan Feeder mengatakan bahwa masih ada kendala teknis menyusul penarikan subsidi penumpang umum Batik Solo Trans (BST) yang semakin dekat per 31 Oktober mendatang. Kendalanya adalah pembedaan kategori antara penumpang umum dan pelajar, lansia serta disabilitas.
Pihak operator mengatakan bahwa ada sedikit kekhawatiran teknis terkait pemisahan kategori dengan mesin e-money ketika melakukan tap apakah masuk di kategori umum atau pelajar. Hal tersebut menyusul kebijakan pemerintah kota (Pemkot) solo seiring rencana pengenaan tarif Rp 3.700/orang untuk kategori penumpang umum yang akan ditalangi lebih dulu.
“Rencananya kan yang berbayar untuk penumpang umum, kalau pelajar (termasuk lansia dan penyandang disabilitas) kan masih gratis. Kalau semua mekanismenya harus tap kartu e-money nya sepertinya akan sulit juga,” kata Direktur PT Bengawan Solo Trans Tri Sadadmojo, Ahad (23/10/2022).
Selain itu, menurutnya akan lebih efektif apabila satu kartu digunakan untuk satu penumpang. Pasalnya ini akan memangkas waktu penjemputan penumpang yang menumpuk.
"Satu kartu tap beberapa kali sejumlah banyak penumpang juga bisa, tapi pastinya akan lebih memakan waktu dan membuat antrian di belakangnya menunggu terlalu lama. Dampaknya pasti pada ketepatan kedatangan armada di setiap halte akan berubah. Usulan ini sudah saya sampaikan ke pemerintah,” terangnya Sadad.
Sementara itu, menyusul subsidi By The Service BST yang dicabut per 31 Oktober mendatang. BST dan Feeder di Solo akan dikenakan tarif per perjalanannya di Rp 3.700/penumpang umum untuk sekali jalan. Namun, Pemkot Solo berniat menalangi dana terlebih dahulu hingga akhir tahun nanti.
“Persoalan teknis ini sedang kami bahas, mekanismenya tetap harus tap kartu e-money. Kalau bisa ya satu orang satu kartu, karena ini penting untuk menghitung load factor-nya. Yang penting kita pengin sampai akhir tahun masih gratis, sudah saya komunikasikan dengan dinas perhubungan. Kalau bisa masih gratis sampai akhir tahun, baik untuk umum maupun pelajar. Anggaran kita masih ada untuk mengcover itu,” pungkas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.