Senin 31 Oct 2022 23:40 WIB

Pemkot Surakarta Gratiskan BST Meski Ada Aturan Berbayar dari Pusat

Program BST ini adalah kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemkot.

Pemkot Surakarta Gratiskan BST Meski Ada Aturan Berbayar dari Pusat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Pemkot Surakarta Gratiskan BST Meski Ada Aturan Berbayar dari Pusat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta tetap menggratiskan tarif Batik Solo Trans (BST) meski sudah ada aturan berbayar dari pemerintah pusat menyusul penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

"Program BST ini adalah kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemkot. Dinamakan program buy the service atau pemerintah membeli layanan. Jadi ada kontrak jasa layanan antara pemkot dengan pemilik jasa layanan," kata Kepala Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta Taufiq Muhammad di Solo, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan seharusnya mulai hari ini layanan BST sudah berbayar dengan pengenaan tarif sebesar Rp3.700/penumpang umum.

Sedangkan untuk penumpang dari kelompok pelajar, disabilitas, dan lansia masih digratiskan. Meski demikian, Pemkot Surakarta mengeluarkan kebijakan hingga akhir tahun ini layanan tersebut masih digratiskan.

Untuk menutup biaya itu Pemkot Surakarta menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,3 miliar dari APBD Perubahan 2022. Ia mengatakan dari perhitungan, anggaran sebesar itu mampu menyubsidi ongkos perjalanan bagi penumpang umum hingga akhir tahun 2022 nanti.

"Layanan ini kan sebetulnya sudah berjalan hampir 2,5 tahun. Tujuannya untuk mendukung mobilitas masyarakat di Solo dan sekitarnya," katanya.

Menurut dia, sejak diluncurkan hingga saat ini layanan tersebut makin diminati masyarakat. Sebagian menggunakannya sebagai transportasi untuk bekerja, sekolah, belanja, hingga jalan-jalan.

Pihaknya mencatat rata-rata jumlah penumpang di kisaran 30.000 penumpang/hari dengan rincian lebih dari 22.000 penumpang/hari naik bus dan sisanya naik angkutan feeder.

"Load factornya sudah 89 persen/hari. Saat jam sibuk yakni pukul 06.00-08.00 WIB dan pukul 15.00-16.00 WIB load factor bisa mencapai 94,8 persen," katanya.

Sementara itu, meski masih digratiskan hingga akhir tahun setiap penumpang masih tetap diwajibkan untuk mengetap e-money saat menaiki BST, khususnya untuk penumpang umum. Tujuannya untuk mencatat jumlah penumpang umum yang naik BST.

Selanjutnya, pada tahun depan tarif mulai dikenakan kepada setiap penumpang. Ia mengatakan untuk pelajar kemungkinan ada tarif khusus namun besarannya belum ditetapkan dari pemerintah pusat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement