REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa kasus gagal ginjal akut sudah turun drastis mendekati angka nol.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir ketika kunjungan pada acara pra muktamar di Stadion Sriwedari, Ahad (6/11/2022). Pihaknya mengatakan bahwa kasus baru sebenarnya adalah bukan temuan anyar, namun kasus sebelumnya yang baru terungkap.
"Sekarang kasusnya (gagal ginjal akut) turun drastis, bahkan beberapa hari ini sudah 0. Kalau ada kasus tambahan itu adalah yang ditemukan itu sebelumnya sudah lama," kata Muhadjir, Ahad (6/11/2022).
Muhadjir mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan beberapa uji pada obat sirop yang sudah aman. Setelah itu pihaknya juga mengatakan hasil pengujian obat yang aman tersebut akan dilepas secara bertahap dan diberi label aman.
"Setelah ini BPOM semua obat yang sudah tidak berbahaya atau aman untuk dilepas secara bertahap. Saya juga mohon untuk para produsen yang nanti obatnya sudah dinyatakan aman mendeclare sendiri, misalnya masing-masing diberi label aman dari dari etilen glikol, ya itu terserah produsen sendiri," terangnya.
Sebelumnya, Muhadjir mengunjungi BPOM untuk ikut mengawasi saat proses pengujian.
"Saya hari ini menyambangi kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengecek langsung proses pengujian beberapa sampel obat sirup di laboratorium BPOM," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/10/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Menko PMK didampingi Kepala BPOM Penny Lukito, Kepala Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional Muhammad Kashoeri dan beberapa pejabat terkait lainnya. Muhadjir Effendy menjelaskan, dari hasil pantauan tersebut diketahui bahwa tim dari BPOM terus melakukan proses pengujian secara intensif.
"Dari hasil pantauan, tim dari BPOM diketahui telah melakukan penanganan dan pengujian secara intensif sehingga kami turut mengapresiasi kerja BPOM dalam menguji sampel obat-obat sirup selama 24 jam nonstop," katanya.
Sekedar informasi, menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyampaikan, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 323 kasus gagal ginjal akut di Indonesia hingga 3 November 2022. Kasus yang ditemukan itu sudah menyebar hingga di 28 provinsi.