Senin 07 Nov 2022 20:46 WIB

Peringatan Hari Wayang Ditandai Meditation World di Borobudur

Dalam perjalanan menuju candi tersebut para peserta terlihat diam.

Peringatan Hari Wayang Ditandai Meditation World di Borobudur (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Peringatan Hari Wayang Ditandai Meditation World di Borobudur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG -- Peringatan Hari Wayang ditandai kegiatan meditation world oleh puluhan kaum milenial di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (7/11/2022).

Kegiatan tersebut diawali dari Halaman Balai Konservasi Borobudur (BKB), para peserta berjalan menuju pelataran Candi Borobudur, masing-masing peserta membawa wayang.

Baca Juga

Setelah sampai pelataran candi, mereka berjalan mengelilingi candi satu putaran dilanjutkan dengan berdoa. Dalam perjalanan menuju candi tersebut para peserta terlihat diam, tidak boleh berkata-kata.

Inisiator meditation world yang juga Penasihat Sanggar Kinara KinariEko Sunyoto mengatakan kegiatan ini salah satu upaya untuk mengenalkan wayang kepada generasi muda.

"Sejak 2018 Sanggar Kinara Kinari mengadakan HUT wayang, salah satu tematik kami adalah pengenalan wayang kepada anak," katanya.

Selain itu, dalam memperingati Hari Wayang 2022 di Magelang juga dilakukan pergelaran wayang beber oleh Ki Lingga Ahmad Syarifudin dari Srumbung dan pengenalan wayang kepada anak-anak TK dan SD di sekitar Candi Borobudur.

"Metode kami untuk mengenalkan wayang, yakni kami dekatkan mereka ke wayang itu sendiri, karena selama ini hanya melihat dari jauh atau melihat gambar di buku maupun video," katanya.

Menurut dia, selama ini hanya satu sisi, sifatnya hanya melihat pertunjukan, mereka belum masuk ke pertunjukan itu.

"Harapannya mereka bisa masuk ke pertunjukannya, salah satunya dengan metode meditation world itu, mereka pertunjukan sendiri, mereka menjadi dalang sendiri, untuk dirinya sendiri," katanya.

Seorang peserta meditation world untuk memperingati Hari Wayang, Tuti Alawiah Suryadi dari Jakarta yang kebetulan menjadi pendamping kebudayaan di salah satu Desa di Borobudur, menyampaikan baru pertama kalinya ikut serta dalam peringatan Hari Wayang.

"Saya merasakan pengalaman tersendiri bisa melestarikan kebudayaan melalui jalur wayang. Kemudian sebagai generasi muda saya sadar dan paham bahwa kelestarian kebudayaan di Indonesia yang sangat beragam ini memang harus dilestarikan," katanya.

Pamong Ahli Madya Koordinator Aspek Kemanfaatan Balai Konservasi Borobudur Yudi Suhartono menyampaikan apresiasi peringatan Hari Wayang di pelataran Candi Borobudur karena wayang itu salah satu warisan dunia yang telah diakui oleh Unesco.

"Wayang salah satu kebudayaan, warisan nenek moyang yang harus dijaga kelestariannya," katanya.

Ia menyampaikan bersyukur peserta peringatan Hari Wayang itu melibatkan kaum milenial, karena selama ini wayang identik dengan orang-orang yang sudah tua.

"Ke depan kami berharap wayang bisa diwarisi oleh anak-anak muda, siapa lagi kalau bukan kita untuk mewarisinya, kalau tidak maka akan hilang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement