Rabu 21 Dec 2022 17:58 WIB

Masyarakat Ingin Armada Bus Trans Jateng Ditambah 

Tarif yang diberlakukan dinilai sangat murah dan ekonomis.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Bus Trans Jateng (ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Bus Trans Jateng (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Para pekerja di Kabupaten Grobogan berhrap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menambah jumlah armada Bus Trans Jateng. Hal tersebut dikarenakan keberadaan bus tersebut dinilai sangat membantu dan menguntungkan untuk menghemat pengeluaran biaya transportasi.

Khususnya Bus Trans Jateng koridor 3, yang selama ini melayani rute Terminal Penggaron (Kota Semarang-Terminal Godong (Kabupaten Grobogan).

"Kami, para pekerja cukup terbantu dengan adanya moda transportasi ini," ungkap Syafaatun (29), salah seorang pekerja PT Sai Apparel Industries, Bandungrejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Menurutnya keberadaan Bus Trans Jateng Koridor 6 banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat, khususnya para pekerja pabrik, yang setiap hari mengakses angkutan umum di jalur utama Semarang-Purwodadi.

Ia menjelaskan, kemudahan yang dimaksud antara lain operasional armada transportasi massal ini sudah terjadwal, baik keberangkatan maupun kedatangannya. Selain itu, jika akan tiba di halte petugas yang ada di dalam bus akan memberi tahu penumpang.

Sehingga penumpang tidak akan khawatir dan juga lebih aman, tidak ada berhenti mendadak dan sebagainya. Selain itu tarif bus tersebut juga dinilai murah meriah dan sangat pas dengan kemampuan para buruh.

Ia pun berharap ke depan armada Bus Trans Jateng di Koridor 3 ini bisa ditambah lagi. "Juga kalau bisa tidak hanya sampai ke terminal Godong saja, tetapi ditambah lebih jauh lagi," kata Syafaatun.

Hal ini diamini Yuliana (26), seorang pekerja pabrik lainnya di kawasan Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang juga terbantu oleh layanan armada Bus Trans Jateng ini.

Baginya, tarif yang diberlakukan sangat murah dan ekonomis, jika dibanding dengan tarif transportasi umum lainnya, yang beroperasi di jalur yang sama.

"Rp 4.000 (jauh/dekat) sangat membantu dan saya bisa irit dalam hal pengeluara biaya transportasi dari rumah hingga ke tempat kerja," jelasnya.

Menurut Yuliana, saat ini ia menerima upah sebesar Rp 1.894.032 (sesuai UMK Kabupaten Grobogan tahun 2022). Tiap bulan ia hanya mengeluarkan biaya transportasi Rp 192 ribu dengan asumsi enam hari kerja.

Krena sangat ekonomis, Bus Trans Jateng kian diminati di koridor Terminal Penggaron- Terminal Godong. Bahkan pada jam- jam tertentu (jam berangkat dan pulang kerja) juga harus berdesakan dengan penumpang lain.

“Inginnya sih, armadanya bisa ditambah lagi, karena Bus Trans Jateng ini sudah sangat diminati oleh masyarakat,” lanjutnya.

Selain lebih ekonomis, lanjut dia, bus Trans Jateng lebih aman dan nyaman bagi penumpang. Kualitas pelayanannya juga bagus ditambah dengan fasilitas bus yang mewah. “di dalam bus juga adem,” tambah Yuliana.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Grobogan, saat ini terdapat 11 industri besar dan 34 industri skala sedang di daerah ini.

Sedangkan hasil verifikasi tahun 2018, di Kabupaten Grobogan terdapat 550 perusahaan (besar, sedang dan kecil) dengan jumlah pekerja mencapai 22.424 orang.

Sementara itu, Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, Joko Setyawan mengatakan, Bus Trans Jateng memang hadir sebagai solusi transportasi umum yang mudah, murah dan aman.

Tidak hanya bagi para pekerja, armada Bus Trans Jateng juga menjadi sarana kemudahan transportasi wisata di Jawa Tengah.

Sejak diluncurkan pada tahun 2017 lalu, kini di Jawa Tengah sudah memiliki enam koridor. Yakni dengan rute Semarang- Kendal, Solo- Sragen, Purwokerto- Purbalingga, Semarang- Grobogan, Semarang- Bawen dan Magelang-Purworejo.

"Rencananya, tahun depan akan dibuka koridor ke- 7 dengan rute layanan transportasi Solo- Wonogiri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement