REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Sri Purnomo, meluncurkan aplikasi Sida Sembada atau Sistem Informasi Daerah sebagai Sarana Elektronik untuk Menata Berita dan Data Desa. Aplikasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan perangkat daerah di Pemkab Sleman untuk mendapatkan data dan info yang dibutuhkan secara cepat, lengkap, dan akurat.
"Dengan begitu, kita akan lebih mudah delam melakukan upaya perencanaan pembangunan di Sleman, serta mengoptimalkan potensi-potensi yang ada," kata Kustini di Sleman, Rabu (21/12/2022).
Acara tersebut digagas oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Sleman. Bupati mengapresiasi semua pihak yang turut membangun serta mengembangkan aplikasi Sida Sembada ini.
Sementara itu, Kepala Dinas PMK Sleman, Samsul Bahri, mengatakan aplikasi Sida Sembada merupakan tindak lanjut dari aplikasi sebelumnya, Sidesi Manis (Sistem Informasi Desa Terintegrasi untuk Mewujudkan Desa Mandiri dan Istimewa), yang telah akif di seluruh kalurahan di Sleman.
Ia mengatakan aplikasi tersebut juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menjelaskan bahwa pemerintah daerah mempunyai kewajiban mengembangkan Sistem Informasi Desa (SID). Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati (Perbup) Sleman Nomor 29.3 Tahun 2019 tentang SID.
"Aplikasi ini berisi akumulasi data dari semua kalurahan. Contoh, kalau butuh data tentang pamong, jumlah penduduk, dan sebagainya, tinggal buka di Sida Sembada," terangnya.
Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan Evaluasi Kalurahan Inovatif. Ia menyebutkan penghargaan tersebut bertujuan untuk mendorong dan memotivasi semua kalurahan di kabupaten Sleman agar dapat melakukan kreasi dan inovasi di wilayahnya masing-masing.
Adapun Kalurahan Wonokerto Kapanewon Turi berhasil meraih peringkat pertama dalam Evaluasi Kalurahan Inovatif ini dan berhak mendapatkan penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan sebesar Rp 150 juta.
Sedangkan untuk peringkat dua oleh Kalurahan Sinduadi Kapanewon Mlati dengan hadiah piagam dan uang pembinaan Rp 100 juta. Di peringkat ketiga ada Kapanewon Sambirejo Kapanewon Prambanan dan berhak mendapatkan piagam dan uang pembinaan Rp 50 juta.
"Ini adalah apresiasi kepada kalurahan yang mampu membuat inovasi untuk mengatasi permasalahan yang ada di wilayahnya. Harapannya nanti kalau semua kalurahan punya inovasi dan maju, otomatis kabupaten juga maju," ujar dia.