REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan menyasar kambing dan domba dalam melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah lebih banyak menyasar sapi dan kerbau.
"Hingga Desember 2022, pelaksanaan vaksinasi PMK sudah mencapai 5.464 dosis dengan sasaran ternak sapi dan kerbau, sedangkan stok vaksinnya tersedia cukup," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Agus Setiawan.
Ia mengungkapkan stok vaksin PMK yang diterima sejak awal pelaksanaan vaksinasi mencapai 6.000 dosis, sehingga saat ini masih ada stok vaksin.
Dalam rangka memaksimalkan pencapaian vaksinasi, pada 2023 dijadwalkan untuk menyasar ternak kambing dan domba. Sementara itu vaksinasi yang terlaksana selama ini, didominasi ternak sapi dengan persentase hingga 80 persen, selebihnya ternak kerbau.
Ternak yang sudah selesai divaksin PMK, akan dipasangi barcode atau eartag secure quick response (QR) code untuk kepentingan pendataan populasi ternak di daerah setempat. Di dalam barcode tersebut, terdapat sejumlah informasi soal usia ternak, jenis ternak, data pemilik, serta sudah menjalani vaksinasi PMK.
Untuk pemasangan barcode, belum bisa optimal karena bertepatan dengan banyaknya kegiatan pada akhir 2022. Jumlah barcode yang diterima dari pemerintah pusat, kata dia, sebanyak 4.000 keping, sedangkan aplikatornya ada 10 unit.
Sedangkan realisasi pemasangannya baru 2.174 ekor ternak, baik sapi maupun kerbau. Kalaupun tahun ini belum terpasang seluruhnya, akan dilanjutkan pada 2023.