REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNGKIDUL -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan penanaman 62 ribu pohon di Kelurahan Pengkok, Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Penanaman pohon dilakukan sebagai gerakan untuk penghijauan Indonesia.
Rektor UAD, Muchlas mengatakan, pengabdian masyarakat yang dilakukan di Pengkok merupakan salah satu bentuk dari catur dharma perguruan tinggi. Kedepan, katanya, UAD akan terus berupaya untuk meningkatkan potensi daerah di berbagai bidang, salah satunya di bidang pariwisata.
"Bersama pemerintah dan masyarakat, kami berkomitmen untuk terus membantu pengembangan potensi yang ada di Gunungkidul, baik di bidang pariwisata maupun yang lain," kata Muchlas dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (29/12).
Penanaman pohon dilakukan secara simbolis oleh rektor, wakil rektor dan pemerintah setempat. Nantinya, kata Muchlas, 62 ribu pohon tersebut akan ditanam sesuai dengan standarisasi dari DLH Kabupaten Gunungkidul.
Melalui kegiatan tersebut, Muchlas berharap dapat semakin meningkatkan potensi pariwisata Gunungkidul. Pasalnya, hasil dari penanaman 62 ribu pohon ihi akan dijadikan sebagai salah satu kawasan wisata di Gunungkidul. "Dan nantinya akan menjadi kawasan Agro Wisata Winong," ujar Muchlas.
Dalam kegiatan penanaman 62 ribu pohon tersebut, juga turut dihadiri jajaran Wakil Rektor, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Wakil Dekan Fakultas Hukum UAD. Selain itu, dari jajaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui DLH Gunungkidul juga hadir, termasuk jajaran pemerintah desa, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) setempat.
Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Antonius Hary Sukmono juga berharap agar UAD terus membantu pemerintah setempat dalam mengambangkan potensi yang ada. Salah satunya potensi wisata, mengingat potensi wisata di Gunungkidul sangat tinggi, terutama potensi wisata alamnya.
"Dalam menjalankan tugas, kami sebagai pemerintah jelas perlu membangun jejaring, sinergitas, dan kolaborasi, termasuk dengan UAD," kata Antonius.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
