Kamis 29 Dec 2022 18:39 WIB

Polairud Sampang Gencarkan Sosialisasi Keselamatan Melaut pada Nelayan

Masih banyak kapal dan perahu nelayan yang tidak dilengkapi dengan pelampung.

Polairud Sampang Gencarkan Sosialisasi Keselamatan Melaut pada Nelayan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Polairud Sampang Gencarkan Sosialisasi Keselamatan Melaut pada Nelayan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SAMPANG -- Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Sampang, Jawa Timur menggencarkan sosialisasi keselamatan melaut bagi para nelayan di wilayah itu menyusul banyaknya perahu rusak akibat angin kencang dan ombak besar, serta adanya kasus nelayan tercebur ke laut saat menanggap ikan dalam beberapa hari terakhir ini.

Menurut Kasat Polairud Sampang Iptu Catur Rahardjo, pihaknya perlu melakukan upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi, karena berdasarkan fakta di lapangan masih banyak nelayan di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sampang yang tidak melengkapi perahu motor mereka dengan peralatan lengkap.

Baca Juga

"Masih banyak kapal dan perahu nelayan yang tidak dilengkapi dengan pelampung. Padahal tidak semua nelayan bisa berenang," kata Catur, Kamis (29/12/2022).

Karena itu, sambung dia, pihaknya perlu menyadarkan para pemilik perahu dan kapal penangkap ikan agar melengkapi peralatan melaut dengan pelampung, agar jika terjadi kecelakaan di laut bisa tertolong.

Catur menuturkan, kasus nelayan tercebur ke laut di Perairan Pantai Gili Raja, Sumenep pada Kamis (22/12) yang menyebabkan korban hilang dan hingga kini belum ditemukan, karena para awak perahu tidak ada yang menggunakan pelampung.

"Jika menggunakan pelampung, maka meski tidak bisa berenang, maka orangnya masih bisa mengapung, sehingga masih ada peluang untuk bisa tertolong," katanya.

Ia menjelaskan, saat musim ombak besar dan angin kencang seperti saat ini, maka kelengkapan peralatan keselamatan melaut seperti pelampung harus tersedia.

Selain itu, sambung dia, para nelayan dan pemilik perahu juga perlu memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari institusi resmi seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemkab setempat dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Untuk memudahkan komunikasi, Polairud Sampang kini juga telah membuat grup whatsApp dengan anggota para nelayan dan pemilik perahu.

"Kami setiap habis subuh mengirimkan prakiraan cuaca maritim perairan Jawa Timur yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya ke WhatsApp Grup (WAG) nelayan sampang dan WhatsApp Grup kapal pasaran agar masyarakat bisa memantau cuaca, ketinggian gelombang air laut, dan kecepatan angin di perairan sebelum melakukan pelayaran," katanya.

Beberapa hal penting yang disampaikan Kasat Polairud Polres Sampang dan anggotanya kepada para nelayan dan pemilik perahu di antaranya memperhatikan kondisi dan kesiapan kapal tentang kelayakan kapal sebelum berlayar.

Para pemilik kapal ikan dan kapal angkutan orang diminta untuk pelampung penolong alat pelempar tali dan alat-alat keselamatan lainnya untuk mengantisipasi terjadinya kejadian saat berlayar.

"Apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan silahkan hubungi nomor telepon Satuan Polairud Polres Sampang di nomor 0812-1850-9005 ini, baik tentang tindak pidana di laut ataupun kecelakaan laut di perairan Kabupaten Sampang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement