REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Dinas Perhubungan Kota Surakarta di Jawa Tengah menyatakan, pemanfaatan transportasi umum di dalam kota oleh masyarakat masih rendah.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufiq Muhammad di sela sosialisasi Kereta Cepat untuk Indonesia Maju di Solo, Kamis (29/12/2022), mengatakan salah satu transportasi umum yang masih rendah pemanfaatannya adalah Batik Solo Trans (BST).
Pihaknya mencatat dari sekitar 560.000 jumlah penduduk di Solo, baru sekitar lima persen yang memanfaatkan keberadaan transportasi publik BST.
"Pada jam kerja ada sekitar 30.000 penumpang, di luar jam kerja sekitar 20.000 penumpang. Harapannya bisa mencapai 30-40 persen, sekarang baru lima persen," katanya.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pemanfaatan transportasi publik oleh masyarakat. Apalagi pemerintah sudah mengintegrasikan moda transportasi umum, salah satunya sistem perkeretaapian dengan transportasi perkotaan.
"Ada (KA) yang layanan antarkota, namun ada juga yang perkotaan, ada KRL Solo-Jogja, ada Solo-Wonogiri, ada KA Bandara. Pemerintah mengintegrasikan bagaimana bisa commuter perkotaan dengan BST," katanya.
Ia mengatakan BST yang melayani 12 rute hampir 90 persen melayani kawasan perkotaan Solo dan sisanya lintas wilayah perkotaan.
"Harapannya dengan kemudahan integrasi ini masyarakat lebih tertarik pakai layanan angkutan umum," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan fasilitas transportasi umum tidak mungkin bisa terpenuhi jika jalan dipenuhi kendaraan pribadi. Jika terlalu banyak alat transportasi milik pribadi maka lama-kelamaan masyarakat tidak akan nyaman karena akan terjadi kemacetan di sana-sini.
Oleh karena itu, dikatakannya, pemerintah melakukan interkonektivitas transportasi darat, laut, dan udara, termasuk fasilitas KA cepat yang tengah disiapkan oleh pemerintah.
"Menjadi sebuah keniscayaan masuk era globalisasi, kita tidak bisa lagi mundur, bagaimana mengembangkan pride kita sebagai bangsa, termasuk pengembangan KA cepat yang kita kerja samakan dengan China," katanya.
Ia berharap keberadaan KA cepat tersebut akan menjadikan Indonesia lebih produktif.