Senin 02 Jan 2023 14:01 WIB

Ribuan Warga Jawa Tengah Terdampak Banjir Mengungsi

Banjir juga melanda daerah-daerah di pesisir utara Jawa Tengah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah anak menuntun sepeda melewati jalan yang terendam banjir di Desa Temulus, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat (30/12/2022) di wilayah tersebut menyebabkan belasan ribu rumah di 16 desa dari empat kecamatan terendam.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sejumlah anak menuntun sepeda melewati jalan yang terendam banjir di Desa Temulus, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Banjir akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Jumat (30/12/2022) di wilayah tersebut menyebabkan belasan ribu rumah di 16 desa dari empat kecamatan terendam.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dampak cuaca ekstrem yang terjadi di Jawa Tengah tidak hanya menyebabkan banjir yang melanda wilayah Kota Semarang saja. Namun sejumlah daerah terutama di kawasan pesisir utara Jawa Tengah juga menghadapi bencana alam yang sama sejak beberapa hari terakhir.

Daerah-daerah di pesisir utara Jawa Tengah, seperti Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati serta Kota Pekalongan.  

Data yang dihimpun dari Pusat Data, Informasi (Pussdatin) dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebutkan, hingga Senin (2/1/2023) ini, banjir dilaporkan belum suluruhnya surut.

Sampai dengan Ahad (1/1/2023), beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah dilaporkan masih digenangi banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.

“Di antaranya di Kota Semarang, Kabupaten Pati, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak dan Kota Pekalongan,” jelas Plt Kepala Pusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan terulisya, Senin (2/1/2023).

Selain itu, dilaporkan sebanyak 3.500 jiwa harus mengungsi. Rinciannya sebanyak 281 jiwa di kabupaten kendal, 1.900 jiwa di Kota Pekalongan dan sebanyak 1.395 jiwa di Kabupaten Kudus.

"Di wilayah Kabupaten Demak, banjir juga mengakibatkan sedikitnya 455 kepala keluarga (KK) terdampak harus meninggalkan hunian mereka untuk mengungsi," katanya menambahkan

Lalngkah- langkah yang telah diambil, lanjut Muhari, BPBD daerah telah menurunkan peralatan seperti pompa penyedot air dan perahu karet untuk melakukan evakuasi sekaligs menyaipak logistic kebutuhan pengungsi.

“BPBD bersama relawan juga telah mendirikan dapur umum dan posko bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak bencana banjir," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement