Jumat 06 Jan 2023 16:25 WIB

Ortu Diimbau Siapkan Bekal Anak Cegah Keracunan Chiki Ngebul 

Keracunan chiki ngebul ini sudah terjadi di Provinsi Jawa Barat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Bekal makanan untuk anak (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Bekal makanan untuk anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie meminta agar orang tua (ortu) untuk menyiapkan bekal anak dari rumah. Bekal disiapkan guna mengantisipasi agar anak tidak membeli makanan atau jajanan yang mengandung bahan berbahaya saat berada di sekolah.

Salah satunya makanan berasap mengandung nitrogen, atau yang disebut chiki ngebul. Pasalnya, keracunan chiki ngebul ini sudah terjadi di Provinsi Jawa Barat.

"Kita mengimbau kepada orang tua, kita lebih menyarankan agar berilah bekal anak-anak dari rumah atau sangu. Sangu itu sebaiknya disiapkan dari rumah," kata Pembajun kepada Republika, Jumat (6/1/2023).

Bekal yang disiapkan dari rumah untuk anak beraktivitas selama berada di sekolah, juga bentuk waspada terhadap potensi keracunan chiki ngebul. Tentunya, bekal yang disiapkan diharapkan berisi makanan yang sehat.

"Makanan yang dibuat dari rumah itu jauh lebih higienis, tempatnya lebih bersih karena dia personal, kotak makannya sendiri, wadah makannya milik sendiri," ujar Pembajun.

"Kalau ibu-ibu pekerja atau yang bekerja di luar rumah, itu kan juga bisa menyiapkan makanan-makanan yang sehat, walaupun tidak memasak sendiri. Tapi kan bisa dikondisikan dengan makanan-makanan sehat yang disangukan kepada anak-anak," lanjutnya.

Pembajun juga menegaskan agar masyarakat memeriksakan kesehatan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat, jika ada gejala keracunan. Begitu pun dengan pihak sekolah yang juga diminta untuk melaporkan ke fasyankes, dan turut aktif melakukan pemantauan jajanan anak yang dijual di lingkungan sekolah.

"Pihak tenaga kesehatan melalui puskesmas itu juga siap dan waspada. Jadi kondisi-kondisi tertentu dengan kasus ini, yang mereka sudah ada gejala mual, muntah dan ini kemudian merasa begah kalau kata orang Jawa, maka periksakan ke fasyankes terdekat," tambah dia.

Dengan adanya kasus keracunan chiki ngebul terjadi di Jawa Barat, Pembayun menyebut, hal itu harus menjadi pelajaran bagi daerah lain. Meski hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus keracunan chiki ngebul di DIY, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada.

"Hasil pemantauan selama ini memang baik, artinya di DIY masih di dalam koridor (belum ada temuan kasus keracunan chiki ngebul). Dengan kasus ( di Jawa Barat) ini, kita belajar dengan kasus tersebut. Kita lebih mewaspadai, lebih menjaga, mengondisikan di awal," jelas Pembajun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement