Ahad 08 Jan 2023 17:49 WIB

72 Jiwa Terdampak Banjir Dinar Indah Masih Tinggal di Lokasi Pengungsian

Penanganan darurat di lokasi terdampak belum sepenuhnya beres.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Warga perumahan klaster Dinar Indah, Keluraha Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dibantu para relawan membersihkan lumpur yang terbawa sisa banjir bandang di lingkungan mereka, Ahad (8/1).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Warga perumahan klaster Dinar Indah, Keluraha Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dibantu para relawan membersihkan lumpur yang terbawa sisa banjir bandang di lingkungan mereka, Ahad (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 72 jiwa yang terdiri dari para ibu dan anak-anak warga Perumahan Klaster Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang yang terdampak banjir bandang, Jumat (6/1/2023), masih menghuni tempat penampungan sementara.

Mereka ditempatkan di gedung Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, sampai dengan kondisi lingkungan permukiman yang terdampak banjir bandang cukup aman dan normal kembali.

“Terlebih, proses pengerjaan tanggul darurat yang jebol di perumahan kami masih dalam proses penyelesaiaan,” ungkap Ketua RW 26 Kelurahan Meteseh, Catur Hariyono, yang ditemui di lokasi terdampak bencana, Ahad (8/1/2023).

Secara umum, jelasnya, kondisi warga yang saat ini berada di tempat pengungsian sementara semua baik-baik saja. Namun mereka belum disarankan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Kecuali untuk mengurus sejumlah barang berharga yang masih bisa diselamatkan di rumah masing-masing. Sedangka para pria dewasa dan bapak-bapak, umumnya masih bergotong-royong membersihkan lingkungan rumah mereka dari lumpur sisa banjir.

Sampai kapan puluhan ibu-ibu dan anak-anak ini harus mengungsi di Gedung BKPP Semarang, Catur mengaku belum tahu. Karena proses pengerjaan tanggul darurat masih berlangsung.

Mudah-mudahan proses penanganan, baik terkait dengan pembuatan tanggul darurat maupun proses pembersihan lumpur, dapat segera rampung. Selain itu proses penggantian meteran serta instalasi listrik oleh petugas PLN juga masih berlanjut.

“Dimungkinkan, warga kami baru akan kembali jika lingkungan rumah mereka benar-benar sudah siap. Karena penanganan darurat di lokasi terdampak belum sepenuhnya beres,” tegasnya.

Sementara itu, di lokasi terdampak bencana banjir bandang lingkungan Perumahan Klaster Dinar Indah, warga dibantu para relawan dari berbagai instansi masih tampak sibuk membersihkan lumpur sisa genangan banjir.

Warga lain juga masih terlihat memilah beberapa perabot serta barang berharga yang masih dapat diselamatkan dari rumah mereka. Sejumlah mobi l tangka air bersih juga masih hilir mudik untuk menyalurkan air kebutuhan warga terdampak, hingga Ahad menjelang sore hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement